"Eunyul eonni datang bersama rombongan polisi hanya 15 menit setelah Dongsun meneleponnya. Saat itu semua penjahat yang di luar gudang sudah dilumpuhkan Yeowoo dan Dongsun. Oh ya Hyeil dan Youngkyong juga bertarung."
"Itu mengejutkan!"
"Youngkyong memakai panci katanya. Hyeil juga bertarung cukup baik. Lalu mereka masuk dan menolong Donghyun. Dongsun mengamuk karena Donghyun terancam, saat itu Donghyun sudah terluka cukup parah. Kudengar dia sudah sembuh sekarang."
"Tolong beritau mereka kalau aku sudah bangun, noona."
"Sudah kuberitau. Mereka pasti akan datang sebentar lagi. Dan melanjutkan cerita tadi, lalu polisi masuk ke ruangan kita ketika aku pingsan. Hasu tidak mau menyerah jadi polisi menembak kakinya."
"Maafkan aku noona, karena aku tidak kuat, dia menyentuhmu."
"Bicara apa kau ini. Kau sudah nyaris mati," hardikku, "kau membuatku menangis selama tiga hari penuh."
Bayangan Chungdae yang bersimbah darah membuatku bergidik ngeri.
"Maafkan aku. Aku akan menjadi lebih kuat untuk noona dan aku tidak akan pernah membiarkan noona menangis karena aku lagi."
Kami saling bertatapan dan aku bersyukur lagi karena aku bisa melihatnya lagi.
"Jangan pergi dari sisiku lagi. Aku bisa gila kalau noona lakukan itu."