"Meifen!" teriak Sungmin kaget.
        Aku hanya tersenyum dan menepuk bahu Siwon.
        "Siwon oppa~ sampanyemu enak sekali. Ayo tuangkan untukku lagi," kataku sambil tertawa.
        Siwon memandangku dengan pandangan yang sangat marah, wajahnya sepenuhnya merah, lalu terjadi keributan. Appanya Siwon meletakkan gelas sampanyenya dengan kasar sampai isinya tumpah di mejanya.
        "Siapa gadis kampungan ini? Usir dia keluar!" serunya membahana.
        "Dia... teman kami, ahjussi. Kami akan membawanya keluar. Mianhamnida," kata Leeteuk membungkukkan badan sedalam-dalamnya.
        Kepalaku masih terasa pusing, tapi aku tau Leeteuk, Heechul dan Manshi menarikku keluar ruangan, bahkan keluar hotel. Heechul memapahku.
        "Apa-apaan kau ini, Aqian? Kau baru saja membuat kacau, apa kau tau?" Tanya Manshi, berdecak tak percaya.
        "Aku... Cuma kepingin minum sampanyenya," jawabku.
        "Kau gila! Kalau kau mau minum itu, aku akan membelikan berbotol-botol padamu! Aku sudah bilang kau jangan buat kekacauan!" desak Heechul.
        "Tapi... tapi Siwon oppa tidak boleh minum itu."