Mohon tunggu...
Dhiva Arya Ramadhan
Dhiva Arya Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Mahasiswa yang memiliki minat dalam beberapa topik tentang sejarah, bisnis, dan literasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masa Kejayaan Ekonomi Istanbul

25 Agustus 2022   15:37 Diperbarui: 25 Agustus 2022   15:41 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal mula bangkitnya politik dan perekonomian Istanbul terletak pada kebijakan pertama yang diterapkan oleh Kesultanan Utsmaniyyah. Sejak kali pertama menginjakkan kaki di Kota Konstantinopel, tidak ada pembantaian pada penduduknya. Pemerintah Ottoman justru bekerja sama dengan umat Kristen Ortodoks setempat untuk kembali membangun perekonomian dan menjalin persahabatan dengan Yunani.

Dari situ, kepakkan sayap politik Ottoman di Kota Istanbul terus meluas hingga mampu menjaring wilayah Mesir, Arab, Suriah dan wilayah-wilayah lainnya untuk masuk dalam ranah kekuasaannya. Menggabungkan aspek politik dan sosial budaya, Ottoman menyebarkan ajaran Islam hingga ke kawasan Balkan. Seiring dengan menguatnya dominasi Islam, wajah bekas Kota Konstantinopel itu pun berganti rupa baru bernama Istanbul.

Istanbul menjadi wadah perpaduan budaya antara Ottoman dan Bizantium. Contohnya ada pada bangunan masjid yang bermunculan dengan corak arsitektur Bizantium yang khas. Dan budaya itu tetap bertahan hingga saat ini. Pengaruh Bizantium terus mewarnai gaya arsitektur Islam di Turki.

Di bawah kekuasaan dinasti Ottoman, Kota Istanbul terus berbenah. Dan puncak kejayaannya tercapai saat masa pemerintahan Sultan Sulaiman I, pemimpin kesepuluh Daulah Utsmaniyyah.

B. Masa Kejayaan Ekonomi

whatsapp-image-2022-08-24-at-19-00-02-6307340ec8351217fb094ca2.jpeg
whatsapp-image-2022-08-24-at-19-00-02-6307340ec8351217fb094ca2.jpeg
                                                                                                                image by wartanusantara.id

Seperti yang telah dibahas dalam paragraf sebelumnya, Istanbul mencapai masa kejayaannya di bawah kepemimpinan Daulah Utsmaniyyah. Dinasti ini berkuasa selama lebih dari 600 tahun dengan sebaran wilayah kekuasaan meliputi 3 benua; Asia, Afrika, dan Eropa. Sejak awal berdirinya Turki Utsmani, sejarah perekonomiannya dibagi menjadi dua periode. Pertama, periode klasik yang berbasis pertanian. Kedua, era reformasi di mana perbaikan pengaturan sistem administrasi publik dan perubahan sistem politik masa itu dari tangan militer kepada publik yang bertujuan untuk memberikan fungsi layanan publik yang lebih unggul dan berkualitas.

Sebagai kesultanan terbesar, kekuatan perekonomian Kota Istanbul sangat kuat pada masanya. Turki Utsmani mendapat warisan di daratan Anatolia berupa jalur Caravanserai yang menjadi salah satu keuntungan ekonomi Turki Utsmani. Seluruh kegiatan perdagangan, pertukaran ide dan obrolan budaya dalam jalur tersebut berada dalam pengawasan penuh kesultanan Utsmaniyyah. Hasil dari pajak para caravan pengguna jalur sutra Anatolia inilah yang kemudian dikumpulkan untuk menjadi penunjang perekonomian di Ibu Kota pemerintahan Dinasti Ottoman. Daerah mereka menjadi jalur dagang paling strategi di seluruh wilayah Eropa.

Dalam bidang pertanian, Turki Utsmani terkenal sangat maju karena memiliki tanah yang subur untuk bercocok tanam. Bahkan, rata-rata sumber penghasilan warganya didapat dari usaha pribadi dengan skala yang kecil dalam bidang ekonomi. Dalam bidang perdagangan, negara Utsmani menjadi produsen berbagai kerajinan berupa hiasan dan buah tangan yang khas dan indah. Permadani, ukiran keramik serta kain sutra adalah contoh barang-barang produksi masyarakat di Istanbul.

Selain itu, ekspansi politik yang terus dilakukan oleh sultan-sultan Utsmani turut menjadi penyumbang besar dalam perekonomian. Harta dan hasil bumi dari tanah yang berhasil ditaklukkan otomatis terdaftar sebagai milik Dinasti Ottoman. Hampir 50% kekayaan negara pada abad ke-15 didapatkan dari kegiatan ekspansi politik sebelum akhirnya pendapatan ini berkurang pada awal abad ke-16, lalu perekonomian di Kota Istanbul sepenuhnya runtuh di abad ke-17 karena tidak stabilnya politik dalam lingkup kesultanan Utsmani.

C. Perbedaan Masa Kini dan Masa Kejayaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun