Mohon tunggu...
Wzy
Wzy Mohon Tunggu... Administrasi - Belum ada

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimnya Literasi di Era Digital

1 Mei 2024   17:50 Diperbarui: 1 Mei 2024   18:07 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan besar terjadi dalam perilaku anak-anak sekolah seiring dengan kemajuan teknologi digital. Media sosial menjadi fokus utama mereka, menggeser pentingnya pengetahuan umum dan literasi yang kuat. Dampaknya adalah terganggunya perkembangan intelektual anak-anak dan meningkatnya krisis literasi di semua kalangan. Oleh karena itu, kita perlu serius merenungkan masalah ini dan mencari cara menghadapinya.

Salah satu pengaruh besar dari tren media sosial adalah daya tariknya bagi anak-anak. Terlebih lagi, pandemi Covid-19 membuat mereka lebih banyak menghabiskan waktu di ponsel, terfokus pada konten hiburan, dan mengikuti tren yang kurang bermanfaat. Akibatnya, pengetahuan mereka menjadi terbatas, bahkan ada yang tidak tahu siapa Presiden saat ini.

Selain itu, ketergantungan yang tinggi pada media sosial juga berkontribusi pada meluasnya krisis literasi. Kemampuan membaca, memahami, dan mengevaluasi informasi semakin menurun, sehingga mengurangi kemampuan kritis anak-anak dalam memproses dan memahami informasi.

Pengetahuan umum memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual anak-anak. Tanpa pengetahuan umum yang memadai, mereka akan kesulitan memahami isu-isu global, sejarah, dan budaya yang lebih luas. Hal ini sangat penting dalam membentuk wawasan mereka.

Mengatasi masalah ini bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga melibatkan peran orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Diperlukan kerjasama untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi dan pengetahuan umum serta memberikan dukungan dalam mengatasi krisis ini. Tidak hanya diam dan menyalahkan pihak lain. Selain itu, penting juga untuk mengembangkan literasi digital pada anak-anak. Selain mengurangi ketergantungan pada media sosial, mereka perlu dipahamkan tentang penggunaan teknologi yang bijak dan kritis. Ini akan membantu mereka menjadi generasi yang terampil dalam menyaring informasi.

Sekolah dan lembaga pendidikan juga perlu berinovasi dalam metode pengajaran agar anak-anak tetap tertarik dalam belajar. Pembelajaran yang interaktif, relevan, dan terkait dengan kehidupan sehari-hari mereka dapat meningkatkan minat mereka terhadap pengetahuan umum.

Kurangnya pengetahuan umum pada anak-anak sekolah akibat tren media sosial dan krisis literasi bukanlah masalah yang sepele. Diperlukan tindakan konkret dari semua pihak terkait untuk mengembalikan nilai pengetahuan umum, memperkuat literasi, dan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan kritis yang diperlukan untuk menghadapi kompleksitas dunia modern. Melalui kerjasama dan komitmen bersama, kita dapat membentuk masa depan yang lebih cerdas dan terinformasi bagi generasi mendatang.

Wynne Audreylia Wijaya

Irenne Putren, S.Pd., M.Pd

Bahasa Indonesia

Fakultas Ekonomi & Bisnis / Akuntansi S1

Universitas Pamulang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun