Kamu mengacak rambutku. Tertawa lebar. Kamu memang selalu begitu. Kamu mungkin lupa kalau aku juga perempuan yang pernah mencintai kamu dan pernah jadi pacarmu. Ah, Mama memang selalu benar. Biar kuberi tahu kamu sesuatu. Mama selalu bilang kepadaku: jangan pernah jatuh cinta kepada pelupa.
...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!