Mohon tunggu...
Uswatun Hasanah
Uswatun Hasanah Mohon Tunggu...

sayangi ALLAH.. agar ALLAH sayang Kita.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Aku Minta Kiamat, tapi Allah Berikan Nikmat

10 Oktober 2012   02:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:00 6601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku minta KIAMAT, tapi ALLAH berikan NIKMAT

Orang sukses memang banyak sekali tantangan dan cobaan yang harus di hadapi, bukan orang sukses namanya kalau tidak pernah mengalami masalah dan menghadapi tantangan, seperti halnya Dudy temanku dia adalah pengusaha muda yang sukses, orang yang punya semangat besar dalam berbisnis, tak pantang menyerah dan selalu optimis.

Namun tahun 2011 lalu dia tak lebih dari orang yang hampir putus asa karena masalah yang tak bisa ia selesaikan waktu itu. Dia terlilit hutang dan usahanya bangkrut dia juga harus segera membayar hutang-hutangnya sedangkan Dudy sudah tidak memiliki apa-apa segala yang dia punya sudah habis ia jual. Dalam kondisi seperti ini dia hanya punya 2 pilihan yakni jika dia tidak bisa membayar hutang-hutangnya maka dia harus dipenjara, dan yang kedua adalah pilihan yang menurutnya akan merugikan banyak orang dan juga AIB bagi orang-orang terdekatnya yakni rumah yang tepatnya rumah orang tuanya akan disita oleh si penagih hutang, baginya dua pilihan ini adalah pilhan yang sangat rumit. Tak ada yang bisa menolongnya, Setiap hari dia diteror dengan telfon dari nomor baru yang menghubunginya, sudah jelas bagi Dudy bahwa telfon yang bermunculan di handphone nya adalah si penagih hutang. Dengan keadaannya sekarang yang dia harapkan adalah KIAMAT agar selesai semua masalah-masalah yang sudah yakin tidak bisa diselesaikan, setiap hari dia berdoa KIAMATkan saja dunia ini, dia berharap setelah bangun tidur dunia ini sudah KIAMAT. dia tidak memilih jalan bunuh diri karena menurut Dudy bunuh diri bukan jalan untuk menyelesaikan masalah tapi mungkin akan menjadi masalah bagi orang-orang yang ditinggalkan.

Satu setengah bulan adalah tempo yang diberikan kepada Dudy untuk melunasi hutang-hutangnya namun jika sudah jatuh tempo dia masih belum bisa melunasi hutang-hutangnya maka tak ada pilihan lain kecuali memilih diantara dua pilihan yang sudah diberikan sebelumnya.

Bagi Dudy mimpi untuk bisa membayar hutang sangat TIDAK MUNGKIN, oleh karena itu dalam situasi dilema ini dudy memilih untuk tidak bekerja karena dia yakin bahwa dia takkan bisa melunasinya bahkan jika dia harus bekerja selama 5 tahun sekalipun.

Disituasi puncak "kegalauannya" itu tiba-tiba dia ingin sekali membaca Al-Qur'an beserta terjemahnya, untuk bisa membentengi diri dari pesimisme yang melanda dirinya, dia buka al-Qur'an secara acak dan dia baca surat As-Shaf ayat 13 yang artinya "Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman".

Setelah membaca ayat al-Qur'an, baginya surat As-Shaf ayat 13 ini adalah cahaya, inspirasi, penyemangat serta jawaban dari semua masalahnya, dia mulai yakin bahwa akan datang pertolongan Allah dan juga kemenangan yang dia artikan bahwa kemenangan yang dimaksudkan dalam Al-Qur'an itu berarti bahwa dalam waktu dekat dia bisa menyelesaikan masalah-masalahnya atau bahkan melunasi hutangnya yang entah akan dapat darimana uang dengan jumlah yang sangat besar.

Dengan keyakinan nya dia berjanji pada dirinya sendiri "saya akan jadi TENTARAnya Allah"

Dalam keadaan yang masih ribet, dia mengikuti kata hatinya dengan menyulap dirinya menjadi "Tentara-Allah" yang tanpa tanda jasa, dia menawarkan diri untuk menyumbangkan kemampuannya menjadi guru dipanti asuhan, dan menjadi orang yang super alim, rajin ke Masjid untuk berjama'ah atau sekedar menenangkan diri, bahkan menurutnya..." kayaknya saya lebih rajin dari kecoa-kecoa yang ada di masjid". Tuturnya waktu itu.

Dudy lebih sering ke masjid untuk berjama'ah berdasarkan filosofi dari SEMUT penghuni Kostnya yang berbaris seperti tentara yang berjalan searah menuju "segelas kopi", namun ada satu semut yang hanya berputar-putar bingung entah mau kemana, Dudy mulai berfikir mungkin saat ini posisiku adalah seperti semut ini sehingga doakupun tak segera dikabulkan oleh Allah karena aku sendirian. Menurut Dudy mungkin dengan berjama'ah yang memiliki pahala 27 derajat maka doanya akan segera dikabulkan. Sehingga dengan sedikit perhitungan dengan Allah dan sedikit memaksa dia menghitung pahala yang dia dapat dalam jama'ah sehari semalam. Setiap habis sholat isya dia selalu berdoa dengan meminta separuh dari pahalanya berjama'ah atau separuh dari derajat yang dia peroleh untuk diganti dengan penyelesaian masalah yang dia hadapi waktu itu. Ibadah sudah dia maksimalkan dan ikhtiyar serta dia tak berhenti untuk selalu berfikir bagaimana caranya melunasi hutangnya. Namun masalah semakin besar, karena jatuh tempo pelunasan hutangnya semakin dekat.

Dudy sadar bahwa Allah memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan, tidak seharusnya dia melakukan perhitungan dengan pahala yang dia dapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun