Mohon tunggu...
Ruang Sunyi
Ruang Sunyi Mohon Tunggu... -

Bukan siapa siapa, hanya seorang pembantu rumah tangga di Hong Kong. Salam Kompasiana ^_^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi si Pengamen Kecil dan Beberapa Fiksi Mini Lainnya

15 Februari 2011   01:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:35 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

# pagi si pengamen kecil

menahan sisa kantuk, menahan lapar, semua dgn tameng kecrekan dekil di tangan. lelaki kecil yg tangguh!

# ibu pengemis

mengenggam roti pemberian dgn jarijari makin membiru.

# kematian jutawan

keluarga bersedih tak henti hentinya dgn satu tanya yg sama : warisan untukku terlalu sedikit!

# saling diam

tak ada lagi tawa kisah. sedih antara aku dan istriku di pisahkan selapis tipis ubin dapur.

# hari esok

usai hari ini.

_________________

Uly Giz

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun