Mohon tunggu...
Erri Subakti
Erri Subakti Mohon Tunggu... Communication Strategic

Socio Communication Strategic

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

The Music Gallery ke-15, Ajang Musik Gen Z yang Membanggakan

27 April 2025   17:22 Diperbarui: 30 April 2025   12:21 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guyuran hujan tak membuat penonton beranjak saat Reality Club tampil di panggung utama. Foto: Erri Subakti.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Mugal 2025 melakukan ekspansi dengan memilih venue konser yang lebih besar dan di luar ruangan.

Tahun-tahun sebelumnya Mugal rutin diadakan di Kuningan City Ballroom, tahun ini digelar di Lapangan TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan. Selain itu, Mugal 2025 juga menghadirkan 3 panggung untuk mengakomodir kebutuhan panggung dari para musisi.

Ekspansi ini tidak salah karena justru memberikan ruang yang lebih luas bagi penonton Mugal tahun ini, ditandai dengan besarnya basis penggemar dari para musisi. Sekitar lebih dari 1.200-an penonton yang didominasi gen z yang hadir menandakan makin besarnya antusias publik terhadap Mugal 2025.

Dari tahun ke tahun, The Music Gallery telah didefinisikan sebagai festival musik yang menampilkan  bakat-bakat terbaik dari musisi indie Indonesia.

Guyuran hujan tak membuat penonton beranjak saat Reality Club tampil di panggung utama. Foto: Erri Subakti.
Guyuran hujan tak membuat penonton beranjak saat Reality Club tampil di panggung utama. Foto: Erri Subakti.

Tak Ada yang Salah dengan Gen Z, Mungkin Semuanya Harus Berubah

Dengan pengalaman seorang gen x di lautan gen z tadi malam di lapangan rumput seluas lapangan sepakbola milik TNI AU, mengingatkan saya akan event musik besar di tahun 70 dan 90-an, yaitu Woodstock di AS.

Sebagai pengamat gaya hidup anak muda era 80-90-2000-an, gen z sekarang sangat berbeda dalam sikap dan perilaku mereka dalam menyuarakan, mengekspresikan, keresahan, pemberontakan, atau protes mereka terhadap kemapanan.

Gen z adalah generasi yang lahir dan tumbuh besar dengan banyak pilihan. Mereka hadir ke dunia menjadi digital native. Pilihan ada di tangan mereka, jalan apa yang mereka pilih, apa yang mereka senangi, dan lewat cara apa mereka melangkah, berkarya, dan berekspresi, mereka memiliki beragam pilihan dan keunggulan memiliki "alat ukur" mereka sendiri.

Gen z tidak terbentuk oleh kompetisi yang sangat terbatas, mereka tidak tumbuh dari "voting SMS" atau "juri Indonesian Idol", mereka memiliki ajang kompetisinya sendiri dalam dunia digital dengan beragam platform teknologi.

Mereka tidak lahir dari generasi seperti gen x yang tidak punya pilihan lain selain yang ada saja saat itu dan banyak larangan, maka pemberontakan anak muda masa itu pun ya begitulah... brutal, kadang ekstrim, dan yang penting anti mainstream dan meledak-ledak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun