Mohon tunggu...
Siti nurjanah
Siti nurjanah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka melakukan perjalanan, baca buku, nonton film atau drama juga mendengarkan musik. - Nulis juga di : https://www.stnurjanahh.com - IG dan Twitter : @st_nurjanahh

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bersihnya Pariwisata, Lestarinya Alam Kita

10 Oktober 2016   02:24 Diperbarui: 10 Oktober 2016   06:13 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gili Meno - Lombok (Dok.Pri)

Perairan pantai yang bersih dengan pasir putih beratapkan langit biru diselimuti  awan yang berarak cerh adalah dambaan pasona alam yang masih ada di negeri ini jika terus di jaga kelestarian dan kebersihannya.

Dari pengalaman perjalanan yang saya lakukan, tidak sedikit hati merasa pilu karena lingkungan yang sudah tercemar. Oleh limbah kotoran, bungkus-bungkus makanan yang di buang begitu saja semakin merusak habitat kehidupan alam disekitarnya.

Tidak perlu jauh memadang , bisa kita lihat dari lingkungan sekitar rumah atau tempat tinggal  sudahkah terjaga kebersihannya ? sudah terawatkah dengan baik lingkungannya ? secara umum kerja bakti kebersihan baru benar-benar dilakukan warga ketika sudah ada korban yang menderita sakit seperti demam berdarah atau Diare.

Benar adanya bahwa sadar kebersihan itu harus dimulai dari diri sendiri tanpa paksaan siapapun. Lingkungan yang bersih tentu saja akan memberikan efek lingkungan yang sehat pada akhirnya. Memandang dari hal tersebut maka bidang pemerintahan pun menitik beratkan pecanangan program bersih yang bertajuk Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) merupakan bentukan Menko Maritim dan Sumber Daya.

Melihat sektor utama unggulan bangsa adalah sektor pariwisata karena Indonesia memiliki kekayaan hayati melimpah ruah dengan panorama keindahan alamnya.  Indikator bagus tidaknya pariwisata adalah keramahan dan kebersihan maka dicanangkanlah program ini dimana kawasan Marunda – Jakarta Utara ditujuk sebagai daerah pencanangan pilot project Gerakan Budaya Bersih dan Senyum. Program ini dimaksudkan tidak hanya sekedar untuk pengembangan wisata saja menyangkut pembangunan fisik namun juga mental hidup ramah dan bersih di kalangan masyarakat.

Program ini tentunya membawa tujuan positif dimana jika di lihat dari :

Sisi Sosial

- Meningkatkan kesehatan masyarakat

- Terbangunnya rasa tanggung jawab terhadap lingkungan

Sisi Budaya

- Terciptanya masyarakat bersih dan bersahabat

- Membangkitkan kembali budaya keramahan yang dulu pernah melekat

Untuk meningkatkan daya dukung lingkungan dalam menunjang keberhasilan Gerakan Budaya bersih terutama dalam sektor kemaritiman yang berkaitan dengan perairan setidaknya mencanangkan beberapa kebijakan seperti :

- Pengelolaan wilayah pantai dan lautan misalnya dapat dikembangkan dengan 3 alternatif, yaitu pembagian wilayah laut, kepulauan, dan ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) serta diatur oleh sistem koordinasi antar departemen di tingkat pusat

- pemanfaatan lahan wilayah pantai untuk berbagai kegiatan yang perlu dikendalikan. Untuk itu, diperlukan adanya pembagian daerah, mana yang merupakan kawasan lindung, kawasan penyangga, dan kawasan budi daya

- Pemanfaatan sumber daya alam di wilayah pantai dan lautan yang dapat diperbarui perlu dilakukan dalam batas kemampuan regenerasi, sedangkan untuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, dilakukan secara bijaksana dan rasional.

- Persiapan bagi pelaksanaan peraturan peme rintah tentang pengendalian pencemaran pantai dan lautan.

- Pengembangan kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup

- Adanya hukuman tegas kepada pelaku perusak dan pencemar lingkungan

Terakhir belakangan ini kesadaran beberapa masyrakat mengenai kebersihan sudah cukup tinggi walau beberapa diantaranya masih banyak juga yang tidak perduli pada lingkungan bersih terjaga. Sebagaimana beberapa komunitas maupun himpunan mahasiswa ikut dalam gerakan bersih lingkungan seperti bersih pantai, bersih gunung, penanaman mangrove dan lain sebagainya.

Bersih Pantai Sirkuit Widuri - Pemalang (Dok.Komunitas Resik Pantai)
Bersih Pantai Sirkuit Widuri - Pemalang (Dok.Komunitas Resik Pantai)
Nangkring Kompasiana di Gerakan Budaya Bersih dan Senyum

Bertempat di Arion Swiss bell hotel- Kemang pada 09 September 2016 lalu, staff bidang kemaritiman yang kala itu di wakilkan oleh Bapak Edi dan Ibu Ara berbagi sharing bersama kompasianers mengenai pencanangan program Gerakan Budaya Bersih dan Senyum.

Di jelaskan, sektor kemaritiman membawahi 4 bidang yakni :

- Sektor Energi dan sumber daya Mineral

- Sektor Perhubungan

- Sektor Kelautan dan perikanan

- Sektor Pariwisata

Pemerintah telah menetapkan 10 Kawasan Starategi Wisata Nasional dimana nantinya wilayah tersebut akan mendapat prioritas pembangunan infrastruktur serta fasilitas penunjang, diantaranya :

* Danau Toba (Sumatera Utara)

* Tanjung Kelayang (Bangka Belitung)

* Kepulauan Seribu

* Tanjung Lesung(Banten)

* Borobudur (Magelang)

* Gunung Bromo (Jawa Timur)

* Mandalika (Nusa Tenggara Barat)

* Wakatobi

* Pulau Morotai (Maluku Utara)

* Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur)

Dalam upaya mencapai sasaran pembangunan kepariwisataan Indonesia diperlukan suatu strategi melalui kebijakan dan langkah-langkah yang harus di laksanakan secara terus menerus.  Menjadikannya suatu pedoman dalam penyelenggaraan  kepariwisataan maka di tetapkan beberapa kebijakan seperti :

1) Menjadikan pariwisata sebagai penghasil devisa utama

2) Meningkatkan keunggulan dari pariwisata nasional baik alam maupun budayanya

3) Menjadikan pariwisata nusantara sebagai pendorong pembangunan

4) Pembebasan visa kunjungan beberapa negara

5) Meningkatkan sumber daya manusia di bidang kepariwisataan

Nangkring Kompasina GBBS (Dok.Pri)
Nangkring Kompasina GBBS (Dok.Pri)
Sektor kemaritiman menyebutkan ada beberapa starategi yang bisa di terapkan dalam perancangan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum ini, diantaranya :

# Penerapan 8 prinsip gerakan revolusi mental (meliputi : Gerakan Sosial, Tekad Politik, Lintas Sektoral, User Friendly, Value Attacl, Partisipasi, Moralitas Publik dan Measurable)

# Program Berbasis Sumber Daya kemampuan lokal

# Terintegrasi, Komperhensif dan bersinergi.

Mulai saat ini, terapkan perduli lingkungan dan kebersihan hingga tidak lupa budaya senyum sehingga nilai luhur bangsa sebagai masyarakat yang ramah tidak hilang ditelan masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun