Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Deklarasi Lamongan, Suara Perjuangan Komunitas Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur

26 Maret 2018   06:19 Diperbarui: 5 November 2018   12:25 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sing Penting Tandang, ra Butuh  Kondang, kata Dokter Sudi Harjanto, pegiat dari TJK. Artinya, yang penting bergiat, bukan cari tenar.  Ya, para pelestari sejarah dan budaya  adalah pekerja sukarela. Langsung bekerja tanpa banyak cingcong. Bukan pula untuk mencari penghargaan atau ketenaran. Bukan pula mendirikan komunitas untuk mencari dana! Dengan kerelaan menyisihkan waktu, tenaga, pikiran bahkan dana, mereka secara konsisten telah bekerja baik sendiri-sendiri maupun bersama  komunitasnya untuk berkomitmen melestarikan cagar budaya. 

Agaknya, keberadaan komunitas-komunitas ini sudah tercium oleh pihak terkait dan  pemerintah. Dua tahun ini, berbagai stake holder  mulai banyak merangkul komunitas sejarah karena mereka tahu, mereka termasuk garda terdepan pelestari sejarah dan budaya. Jumlahnya yang puluhan dengan anggota ratusan sangatlah potensial kalau ke depan dilibatkan secara masif dalam pelestarian cagar budaya. Kalau hanya mengandalkan juru pelihara, BPCB, IAAI, atau instansi vertikal dan horizontal lainnya, niscaya pelestarian sejarah akan berjalan lambat seperti beberapa tahun yang lalu.

Apresiasi

Maka, Muhammad Said, selaku ketua BPCB Jawa Timur, Hanan Pamungkas dari UNESA dan Ismail Lutfi yaang akademisi  sangat mengapresiasi kegiatan Jambore Komunitas Sejarah Budaya ini. Pakar-pakar yang berlatar belakang arkeologi dan sejarah yang sudah bergelut di bidangnya selama puluhan tahun ini seakan sudah menemukan partner sejati. Tak heran, semua pemikiran dan usulan para peserta Jambore sangat diapresiasi oleh Muhammad Said, selaku pejabat BPCB. "Saya sangat  setuju dengan usulan-usulan dari jambore ini. Tolong segera disusun dan disampaikan ke semua stake holder. Baik BPCB, Pemerintah Daerah dan Pusat, sehingga suatu saat saya dapat menindaklanjuti dan mengawalnya, " kata arkeolog lulusan Universitas Hasanudin ini.

Pak Said hanya berpesan, agar seluruh peserta tetap semangat dalam beraktifitas tapi tetap memperhatikan prosedur standar yang berlaku dalam penyelamatan cagar budaya. "Jangan sekedar mem-posting benda berpotensi cagar budaya hanya di media sosial tanpa pernah melaporkan. Segera laporkan ke POLSEK atau PEMDA juga BPCB jika menemukan potensi-potensi cagar budaya," kata beliau mengingatkan. "Tak kalah pentingnya, jangan mengekskavasi situs tanpa ijin dan pendampingan dari arkeolog. Itu melanggar undang-undang, " lanjut beliau. "Kalau menemukan sesuatu, kirim via whatsApp, akan segera saya tindaklanjuti," pungkas pejabat nomor satu BPCB Jawa Timur  ini.

Ismail Lutfi, dosen sekaligus pegiat Komunitas Pandu Pusaka yang sudah malang melintang di pelestarian cagar budaya, mengedukasi peserta jambore dengan menunjukkan aktifitas-aktifitas konkret pelestarian yang melibatkan masyarakat di Malang. Tampilannya yang khas dan suaranya yang lantang (khas pegiat komunitas) begitu menggebu memaparkan pentingnya pelibatan masyarakat dalam pelestarian cagar budaya. 

Akhirnya, siang itu, Minggu 25 Maret 2018 suara lantang sudah digaungkan dari Lamongan.  Deklarasi Lamongan sudah dibacakan. Setelahnya, para pegiat akan kembali ke habitat komunitas masing-masing. Dengan cara yang berbeda tapi dengan semangat yang sama mereka akan selalu  berkomiten bergelut dalam pelestarian cagar budaya. Walau berpeluh,  tapi canda tawa yang selalu menyertai aktifitasnya. Semoga ini membawa inspirasi, tidak saja untuk Jawa Timur tapi juga Nusantara. Selamat berjuang kawan! Jalan masih panjang.........

dokpri
dokpri
img-20180326-wa0000-5ab86211cf01b43fd7453902.jpg
img-20180326-wa0000-5ab86211cf01b43fd7453902.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun