Arca Dwarapala sebagai penjaga di depan tangga dipindahkan dan menyatu dengan sudut pipi tangga. Pilihan tempat itu tanpa merubah fungsi Arca Dwarapala sebagai penjaga candi, yang biasanya ditempatkan di depan tangga naik. Ini semata-mata karena keterbatasan lahan yang sempit dan berhadapan dengan jurang. Kreatifitas dan pemikiran yang luar biasa dari para silpin.
[caption id="attachment_246395" align="aligncenter" width="300" caption="Mirip-mirip Arca Dwarapala di sudut pipi tangga teras I (dok ottes)"]

Goa Pertapaan menambah nilai lebih bagi Candi Kendalisodo. Keberadaannya mampu menyatukan keinginanpembangun candi yang mempercayai gunung sebagai tempat bersemayam roh leluhur dengan keinginan untuk mengasingkan diri. Bertapa untuk mencari kekuatan lahir batin guna mengembalikan kejayaan. Tak heran di dalam Goa dipahatkan Relief Mintaraga dan Nawaruci, yang lagi-lagi juga sudah hilang digasak maling.. Maling lagi.. maling lagi! Untuk masuk goa, harus sdikit memiringkan badan. Di dalam ada sedikit ruang cukup untuk dua orang.
[caption id="attachment_246390" align="aligncenter" width="500" caption="Goa Pertapaan dengan ukiran relief Nawarudi dan Mintagara di dalamnya (dok ottes)"]

Berlama-lama di Candi Kendalisodo sungguh sangat menentramkan hati. Candinya indah karena pembangunanya lihai dan citarasa seninya tinggi. Apalagi udara segar selalumenyapa dari lereng-lereng perbukitan. Mudah-mudahan dengan semakin dikenalnya Candi Kendalisodo tidak makin mengundang tangan jahil untuk mendatanginya. Semoga, Candi Kendalisodo tetap dapat dinikmati sepanjang masa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI