Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Kebijakan Sahabat Rasulullah SAW Menghadapi Virus Ganas

19 Maret 2020   12:02 Diperbarui: 19 Maret 2020   12:03 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Dengan sabar, Amr bin Ash ra menjawab "Demi Allah aku tidak akan membalas perkataanmu. Demi Allah saya tidak akan memperkarakan perkataanmu itu." Ia kemudian turun dan orang-orang-pun bubar".

 Rupanya keputusan dan sikap Amr Ibn Ash ra di dalam menangani masalah Wabah Al-Thaun Awamis berhasil. Kebijakan Amr Ibn Ash as berhasil, walaupun mendapat protes kerasa dari sebagian masyarakat Al-Syam. Amr Ibn Ash melakukan kebijakan yang tidak lazim, yaitu mengisolasi  masyarakat yang sedang terjangkit Wabah Al-Thaun ke bukit-bukit agar penularannya tidak masif seperti biasanya. Dalam bahasa sekarang "lockdown" demi menyelamatkan yang sehat, sehingga virus tidak menyebar secara massif.

 Wabah Al-Thaun Awamis sangat cepat penularannya, dan belum ditemukan obatnya, sekaligus tingkat kematiannya sangat tinggi. Sehingga, kebijakan Amr Ibn Ahs selaku pemimpin sangat tepat. Walaupun mendapat kecaman dan kritikan dari sahabat-sahabat Rasulullah SAW saat itu, juga dari masyarakat setempat.

 Nah, ketika wabah Al-Thaun Awamis disejajarkan dengan Virus Korona sangat pantas. Walaupun tingkat kematiannya jauh berbeda. Tetapi, menyelamatkan nyawa itu jauh lebih penting. Wajar, jika kemudian negara-negara Arab, dan Asia melakukan kebijakan "setengah lockdown" demi menekan tingkat penularan Korona. Langkah pemerintah Indonesia selaras dengan langkah sahabat "Amr Bin Ash".

 Sementara sebagian lagi mengambil langkah sebagaimana langkah "sahabat Ubaidillah Ibn Jarrah" yang nekad memasuki negeri Al-Syam yang sedang terjangkit Wabah Al-Thaun Awsmis, karena kematian itu sudah menjadi ketentuan Allah SWT. Hanya saja, wabah Korona tidak se ganas Al-Thoun yang menyerang negeri Al-Syam waktu itu.

 Dan sebagian lagi mengambil kebajikannya sahabat Umar Ibn Al-Khattab ra, tidak mau masuk ke zona merah, karena akan tertular. Dan justru akan menimbulkan jumlah korban yang lebih besar. Ijtihad Umar Ibn Al-Khattab sangat tepat, karena Wabah tersebut benar-benar telah membunuh ribuan umat islam. Umar-pun yakin, semua masuk surga, karena dikategorikan mati sahid.

 Ijtihad Abu Ubadilah juga sangat tepat, walaupun akhirnya beliau sahid terjangkit Wabah Al-Thaun Awamis. Kehadirannya di negeri Al-Syam membuat umat islam yang terjangkit wabah merasa tenang, karena kehadiran sosok pemimpin yang kuat dan terpercaya. Kehadiran Abu Ubaidillah benar-benar memberi motivasi kepada masyarakat yang ketakutan menghadapi wabah yang mematikan.

 Ijtihad Amr Ibn Ash sangat ke kinian dan sangat tepat untuk masa sekarang tatkala menghadapi Virus Korona.

Beberapa negara Arab, seperti Arab Saudi, Mesir, Maroko, Emirat, Qatar telah melaksanakan kebijakan sholat berjamaah di rumah. Mengingat Virus Korona itu menyebarkannya begitu cepat dan membahayakan. Khususnya bagi orang tua atau masih muda yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

 Salah satu ciri khas Ahlusunah Waljamaah, bahwasanya semua para sahabat Rasulullah SAW adalah mulia dan patut menjadi panutan. Jangan sampai tidak setuju dengan ijtihad Amr Ibn Ash ra, kemudian ngotot tetap menjalankan ijtihadanya sendiri, seperti mengelar sholat berjamaah di masjid dengan tidak memperhatikan aturan-aturan yang ada. Kemudian membuat sebuah pernyataan dengan nada meremehkan ijtihad ulama.

Tidaklah aneh, jika ada sebagian ulama Dunia maupun Nasional yang berpendapat agar menghindari kerumunan, mulai dari lembaga pendidikan, masjid, agar tidak semakin masif penularan Virus Korona. Itu termasuk ijtihad kontemporer yang merujuk pada kebijakan Amr Ibn Ash. Juga, tidak bermasalah jika tetap mengelar sholat berjamaah di Masjid, atau pengajian dan sholawatan dengan memperhatikan kebersihan agar tidak semakin masif penyebaran Virus Korona.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun