Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Rujak Gobet Bagi Ibu Hamil

24 September 2010   07:49 Diperbarui: 4 April 2017   16:36 2717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Rujak Gobet adalah salah satu makanan tradisional Jawa (Malang). Rujak ini biasanya di sajikan pada acara Telonan atau Tingkepan wanita yang sedang hamil. Rujak ini terdiri dari beraneka ragam buah-buahan, seperti bengkowang, nanas, pencit, blimbing, jambu, babal (nangka muda), asem dan masih banyak lagi lainya. Jadi, rasa RUJAK GOBET ini nano-nano, karena di aduk dan dicampur menjadi satu. Suguhan Rujak Gobet menjadi menarik, enak, karena menyatukan beragam buah yang berbeda rasa, warna, serta asalnya. Rasa rujak ini begitu nikmat, baunya mengoda setiap orang mendekat.

Secara tradisi, RUJAK GOBET hanya disajikan pada acara Tingkepan atau telonan. Tetapi, realitasnya saat ini banyak dijumpai dimana-mana, karena sudah menjadi makanan tradisional masyarakat (Malang). Memang, nama rujak ini tidak asing ditelingga. Hampir semua lapisan masyarakat mengetahui, dan pernah merasakan rujak ini. Namun demikian, tidak semua masyarakat memahami makna filsafat yang terkandung dalam RUJAK GOBET tersebut.

Menurut banyak literatur masyarakat Jawa. Maksud pembuatan Rujak Gobet saat wanita sedang memasuki tiga bulan atau tujuh bulan kehamilan iala memiliki filsafat yang tinggi. Ini terlihat adanya buah-buahan yang bermacam-macam dicampur menjadi satu. Harapannya, agar supaya anak yang sedang dikandung memiliki watak dan sifat yang bisa beragaul dengan siapa saja, tanpa memilih-milih. Sang Ibu berharap, jangan sampai anak yang sedang dikandung ternyata memiliki watak sombong, acuh, dan angkuh dan tidak bisa bergaul dengan masyarakat.

Sungguh tinggi nilai filasafat dalam RUJAK GOBET. Mengingkat lapisan masyarakat beragam, maka diharapkan anak yang terlahir bisa berkumpul dengan petani, nelayan, guru, dosen, tentara, pedagang, serta beragam pekerjaan. Sebab, setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda, hanya dengan kebijkasaan dan melebur dengan semua lapisan masyarakat. Ini filsafat yang terkandung di dalam RUJAK GOBET. Ini bukanlah syariat, akan tetapi tradisi, jika ditanyakan dalilnya, maka tidak akan ditemukan sampai kapanpun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun