Mohon tunggu...
David Asmara
David Asmara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ada Baiknya

Menulis itu menikmati rezeki hidup..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Proyek Bronjong Amblas, Dua Item Pekerjaan Belum Dilaksanakan

7 Desember 2017   15:25 Diperbarui: 7 Desember 2017   15:30 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan informasi proyek bronjong yang amblas/dokumen pribadi

Anggaran Proyek Bronjong Sei. Alai Diduga Mark Up

JAMBI, TEBO - Pasca mengalami amblas proyek bronjong, di jalan serai serumpun desa Sungai Alai., kecamatan Tebo tengah kabupaten Tebo senilai 1,4 milyar, kini menimbulkan pertanyaan. Meskipun kini dinas PUPR Tebo sudah meminta rekanan PT. Citra Indo Karya membongkarnya. Ada kesan proyek yang dianggarkan dari APBD Tebo tahun 2017, itu diduga di mark up. 

Menurut PPTK dinas PUPR kabupaten Tebo,  Irpin Pane menyatakan dari sisi teknis tidak ada yang salah dari perencanaannya. Namun,  yang dikhawatirkan perbaikan yang dilakukan diperkirakan bakal melewati tahun anggaran ini. 

" Yang terjadi penurunan tanah akibat curah hujan yang tinggi. Dalam pekerjaan bronjong biasa terjadi penurunan tanah timbunannya itu," katanya. 

Dikatakannya, secara teknis tidak ada penambahan volume bronjong dari semula 700 meter kubik sesuai perencanaannya. Hanya nanti akan ditambahkan penimbunan tanahnya. Kemudian nanti akan ditanami pohon kelapa untuk menahan tanah. 

" Perbaikan ini pasti melewati batas waktu kontrak. Yang penting kajian yang dilakukan cukup syarat. Kita tidak menduga bencana terjadi, " kata irpin. 

Selain itu, kata dia, selain bronjong ada dua item pekerjaan perkerasan dan safety jalan yang memang belum dikerjakan oleh rekanan. Menyangkut anggaran pekerjaan bronjong telah dicairkan 70 persen. 

Sementara itu, Menurut sumber yang juga seorang kontraktor di Muara Tebo yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan harga material satuan batu gunung kurang lebih Rp. 700.000 - Rp. 800.000/mobil sampai dilokasi. Tetapi mungkin kalau jumlah besar harganya bisa kurang. Kubikasinya per mobil sekitar empat meter kubik. 

Tekait harga satuan ini, PPTK proyek mengatakan bahwa penetapan harga sudah sesuai standar harga barang yang telah ditetapkan pemerintah kabupaten Tebo. Hitungan teknis tentu jauh berbeda, termasuk pajak yang harus dikeluarkan. Namun dia enggan menyebutkan harga satuan yang sudah ditetapkan pemerintah itu.

Seperti ketahui bahwa pembangunan bronjong senilai 1,4 milyar di dusun serai serumpun,  desa sungai Alai kecamatan Tebo tengah kabupaten Tebo tidak sesuai spesifikasi teknis. Demikian dikatakan anggota komisi III DPRD Tebo, Husni Fachri ketika melakukan sidak pada Rabu, (6/12/2017) siang.

Menurutnya, akibat pekerjaan yang tidak sesuai spek Itu. Sisi bagian bronjong mulai mengalami amblas. Disebabkan salah satunya tidak menggunakan cerucuk yang kuat. " Dilihat kondisi bangunannya yang turun atau amblas ini memang tidak sesuai speknya. Apalagi dengan anggaran dananya yang mencapai 1,4 milyar ini tidak layak, " kata Husni.

Anggota komisi III DPRD kabupaten Tebo, ketika Sidak pada Rabu (6/12/2017)
Anggota komisi III DPRD kabupaten Tebo, ketika Sidak pada Rabu (6/12/2017)
Dengan melihat kondisi bronjong itu, komisi III minta agar rekanan melakukan pembongkaran. Agar bangunan bronjong dapat bertahan maksimal. Husni menegaskan kepada dinas PUPR jangan membayar pekerjaan itu sampai kontraktor selesai melakukan pembongkaran. 

" Kita akan panggil kadis PUPR bahkan kalau perlu kontraktor juga kita panggil. jangan dibayar kalau belum selesai diperbaiki, " tegasnya. ***

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun