Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengambil Hikmah dari Kisah Khulu' Pertama

3 Mei 2021   15:26 Diperbarui: 3 Mei 2021   15:34 5122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka ia berkata, 'Iya.' Rasulullah pun berkata kepada Tsabit, 'Terimalah kembali kebun tersebut dan ceraikanlah ia!'" (HR Al-Bukhari no 5373).

Habibah melakukan khulu' (minta cerai) karena khawatir tidak bisa melayani suami, sebab Tsabit bin Qois memiliki fisik yang jelek. Dalam riwayat lain dikatakan karena Tsabit memiliki watak yang keras, namun yang populer adalah perkara fisik itu. 

Peristiwa tersebut merupakan khulu' yang pertama terjadi dalam sejarah Islam, sekaligus menjadi landasan hukum yang diambil kaum muslimin.

Hukum asal istri meminta cerai adalah haram. Tapi Islam itu adil, apalah gunanya menikah kalau hanya untuk menderita. Maka cerai tetap bisa dijadikan alternatif, asal alasannya tidak menyalahi syariat. Adapun alasan yang syar'i untuk perempuan mengajukan cerai antara lain:

1. Jika suami sangat nampak membenci istrinya, tapi ia sengaja tidak menceraikan untuk menggantung status si istri.

2. Suami kasar terhadap istri, seperti suka menghina dan atau  memukul.

3. Suami tidak shalat dan atau suka bermaksiat, seperti mabuk, judi, zina, dll

4. Suami tidak menunaikan hak istri, seperti memberi nafkah, membelikan pakaian, serta kebutuhan primer lainnya, padahal ia mampu.

5. Suami tidak bisa menggauli istri dengan baik, misalnya karena cacat, tidak bisa melakukan hubungan biologis, tidak adil (jika poligami), dsb.

6. Jika istri sekali tidak membenci suami, namun khawatir tidak bisa menjalankan kewajibannya (seperti kisah Tasbit bin Qois di atas).

Kembali pada kasus Mimi, Lili, dan Yeye, aku sebenarnya ingin menyampaikan bahwa suami memang harus dipatuhi. Bukan karena dia nabi (kalau nabi, istrinya pasti bukan kita kita!) tapi karena memang diperintahkan begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun