Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Hidup bersama Malaria

25 April 2021   05:00 Diperbarui: 25 April 2021   08:05 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Christine Sandu on Unsplash

Ada pengalaman bocah yang menurutku cukup lucu. Jadi setiap bulan, sejak kelas 1 SMP ketika awal mendapatkan haid, perutku selalu kram. Senggugut kata orang.

Setiap hari pertama haid, aku akan terbaring nyaris tak mau bergerak. Karena kalau salah pose, sakitnya mampus banget. Mau minum obat, kata orang-orang bisa mandul. Begonya, aku percaya!

Sebelum kena malaria, sakit yang paling sakit itu ya senggugut. Saking sakitnya malaria, lalu kubuat gambar seperti lomba, dengan mati sebagai juara 1. Malaria di posisi ke-2, disusul senggugut.

Kemudian baca sana-sini, dapat info sana-sini. Akhirnya setiap bulan aku minum kunyit asem untuk meringankan sakit. Lumayan efektif. Makin tambah umur, makin males yang ribet. Setiap mau haid, beli jamu kunir asem beberapa botol. Tambah umur, mau yang lebih praktis lagi; minum obat analgesik.

Nah, kemudian seseorang yang sebenarnya sales kopi tapi mengaku teman menyarankanku mengonsumsi kopi herbalnya setiap tiga hari menjelang tanggal haid. Kopi yang sama dengan yang pernah diberi temanku saat acara di Jakarta. Daripada minum yang kimia terus, begitu katanya.

Okelah, karena aku sudah menghasilkan duit sendiri dari menulis, tak apa kopi mahal dibeli. Yang penting aktivitas tak terganggu. Lagian obat dalam bentuk kopi kok ya ideal banget! Sejak SMA aku memang keranjingan kopi, untuk teman begadang saat belajar. Padahal pinter juga nggak.

Haid tak haid, aku minum kopi itu. Sampai kemudian, di kantor seorang teman cerita bahwa ia dulu punya malaria dan sembuh berkat kopi yang kuminum. Baru aku sadar, malariaku tak pernah kambuh padahal sudah lebih 10 tahun!

Kenapa merek kopi itu tak kusebut? Karena dia gak endors. Ih sayang banget padahal. Tapi aku belum tahu sih, ini beneran sembuh atau nggak. Meski Alhamdulillah tak pernah kambuh, tapi setiap hendak donor, biasanya aku langsung ditolak gara-gara punya riwayat malaria. Ya sudahlah, aku juga ngeri disuntik. Gaya-gayaan aja mau donor itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun