Pulang dari mall, aku berboncengan dengan kakakku. Menjelang melintasi rumah orang tua Melati, terpikir olehku untuk menceritakan pengalaman di mall kepada kakakku. Tapi urung, dosa sudah banyak.
"Dulu di sini ni semak handar yo, Dek," kata kakakku di belakang.
Brrrm! Cetar suara knalpot memotong perjalanan kami. Seorang remaja mengendarai motor besar, berkelak-kelok sembari meraung-raungkan gas di tangannya.
"Woi, budak baru kayo. Dulu naik sepeda unto boncengan kakak adek, sekarang bawa motor boro-boro negur malah belagu," omel kakakku jahat.
Kulihat bocah yang dimaksud. Oh, adiknya si Melati.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!