Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Underestimate

24 November 2020   16:12 Diperbarui: 24 November 2020   16:20 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri Syarifah Lestari

Ternyata ... Mamak justru datang untuk mewanti-wanti pasutri itu. Jangan sampai nyogok! Kalau lulus syukur, tidak juga tak apa. Rezeki Allah itu luas, bukan cuma jadi PNS. Hasilnya, keduanya lulus murni, tanpa ada praktik suap sedikit pun.

Bertahun kemudian, ketika iparku diiming-imingi oknum tertentu akan dijadikan kepala sekolah (dengan "transaksi khusus" tentunya), Mamak kembali mengingatkan, jangan nyogok! Beliau begitu takut kalau-kalau keturunannya termakan rezeki yang tidak berkah.

Padahal ketika melarang, beliau cuma menggaransi doa. Tidak ada janji lain, tapi beliau yakin. Alhamdulillah sebagian besar doa beliau untuk anak-anaknya terkabul. Dan yang paling kusyukuri dari semua itu adalah keistikamahan beliau.

Walaupun rasa syukur itu harus kubayar dengan pengakuan, bahwa firasat yang sejak dulu kupelihara ternyata meleset. Prinsip Mamak tidak sereceh yang kuduga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun