Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anjay adalah Anjing yang Gagal Halus

3 September 2020   14:09 Diperbarui: 3 September 2020   14:03 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/sukijan.id

Tiba-tiba anjay jadi viral. Bukan dari Kompasiana, tapi kulihat di trending Twitter beberapa hari lalu. Pasalnya, warganet ramai menghujat KPAI sampai tagar #AnjayKPAI menjadi tren hari itu. Padahal yang menyoal anjay adalah Komnas PA, bukan KPAI.

Hujatan salah sasaran itu yang bagiku justru lebih menarik ketimbang persoalan utamanya. Apalagi kemudian, warganet yang salah sasaran malah membuat tweet sambungan, "anjay, gue salah mention", dan yang semisal.

Rusuh tapi kocak.

Beda Komnas PA dan KPAI

Sebelumnya akun resmi KPAI sempat memposting semacam infografis atau tabel keterangan (aku lupa persisnya) yang berisi informasi perbedaan antara Komnas PA dan KPAI. Tapi entah kenapa kemudian menghilang.

Kukutip dari kompas.com (31/8/20), Komnas PA merupakan singkatan dari Komite Nasional Perlindungan Anak. Sementara KPAI adalah Komisi Perlindungan Anak Indonesia.

Baca juga: Kita Semua Memelihara Maling

Sebelumnya ada pula yang kerap keliru menyamakan KPAI dan KPI (komisi penyiaran Indonesia). Mudah-mudahan tak ada yang keliru menyamakan KPI dan KPK. Jauh!

Perbedaan berikutnya, Komnas PA merupakan sebuah organisasi independen, sedangkan KPAI adalah lembaga negara.

Jika KPAI sejajar dengan Komnas HAM dan Komnas Perempuan karena disahkan lewat UU, Komnas PA sama dengan organisasi lainnya yang legal lewat Surat Keputusan Menteri Sosial.

Masih ada sekian poin lagi yang membedakan kedua lembaga tersebut. Kalau kepo, kamu cari saja di Google.

Apa Salah Anjing?

Sebelum "anjay" naik daun, aku pernah menulis artikel yang mirip. Bedanya, yang kubahas saat itu adalah perkara kata "babi". Yang mana anakku tiba-tiba sungkan mengucapkannya karena oleh orang lain dianggap memaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun