Kalau dulu aku sudah mendapatkan informasi terkait menstruasi, barangkali aku tak perlu diomeli teman perempuan atau jadi bahan tertawaan teman laki-laki. Untungnya aku tak punya pacar, karena sampai SMP pun aku tak tahu bagaimana seseorang bisa hamil. Saking pemalunya aku punya keluarga.
Terkait celetukan anak sulungku, mungkin aku juga yang rada vulgar saat sedang libur puasa. Memangnya siapa yang bisa menahan aroma mi instan agar tak menguar ke mana-mana?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!