Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Bisakah Sekali Ini Saja Tanpa Baju Lebaran?

18 Mei 2020   14:20 Diperbarui: 18 Mei 2020   14:25 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu mall yang dipadati pengunjung menjelang Lebaran (kompas.com)

Sejak covid-19 mewabah, mereka menoleh, tapi seolah sadar akan kecewa. Awal-awal masih berdagang, lalu sekarang hilang. Semoga itu karena Ramadan saja. Habis lebaran, selesai pandemi, semoga rezeki kita deras lagi.

Masih ada tukang kue pagi hari yang meneriakkan menu di gerobaknya. Ibu-ibu membawa lauk masak di maticnya, pedagang es bubur sum-sum yang biasanya tiap pulang sekolah kami sambangi. Mereka semua sadar diri, orang mikir keras mau jajan!

Sempat muncul harapan ketika kasus positif di DKI perlahan melambat. Optimis habis lebaran kita bisa kumpul lagi. Apa daya, bandara tahu-tahu padat. Dan yang paling mengherankan, toko baju masih diserbu ibu-ibu yang kurasa turut berbinar saat mendapat bantuan sembako.

Sebelum menutup tulisan ini, beredar video di Twitter. Seorang tenaga medis yang tengah hamil empat bulan terinfeksi Corona. Kondisinya kritis. Ketika korban dibawa rekannya menuju ruang lain, rekan yang tinggal di belakang tak mampu menahan tangis.

tangkapan layar Twitter
tangkapan layar Twitter
Andai yang seru-seruan belanja ada di posisi mereka, jangankan untuk memburu baju lebaran. Makan opor ayam pun bisa tak tertelan. Itu teman, bagaimana pula perasaan suami, orangtua, dan seluruh keluarganya?

Sekarang masalah kita bukan hanya krisis ekonomi, krisis pangan, atau kehidupan yang tak tentu di depan. Tapi krisis empati. Di tengah wabah sebesar ini, bisa-bisanya kehilangan nurani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun