Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sst, Cerita Kocak Ini Jangan Sampai Terbaca Mantan Bosku!

17 April 2020   21:41 Diperbarui: 17 April 2020   21:45 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Alex Kotliarskyi on Unsplash

Kalau terkait kepercayaan, karena pada beberapa jobdesk aku harus bersentuhan dengan uang yang banyak, kenapa sejak awal aku ditempatkan di sana? Pokoknya semua serbamisteri.

Hari yang mereka tunggu-tunggu pun tiba. Aku tidak menunggu dong, malah aku ditinggal di kantor sendirian. Psikolog memberi materi tentang kepribadian manusia, kecerdasan, dll, pada karyawan dan yayasan di aula. Aku gaul dengan laptop di kantor.

Hal terkocak yang terjadi hari itu, ketika salah seorang yayasan kemudian masuk ke kantor diikuti psikolog, mereka ngobrol di depanku. Benar-benar jelas di hadapanku, tak lebih dari 2 meter.

Psikolog berkata, "Orang yang ini, Bu, jangan kasih pegang uang. Tak bisa dipercaya!"

Ekspresi atasanku shock.

"Dia cerdas, IQ-nya paling tinggi di sini. Tapi paling tidak bisa dipercaya. Tipikal seperti ini berbahaya jika diberi kewenangan. Satu lagi, dia suka memanfaatkan orang lain."

Aku pasang tampang sibuk. Jujur, kalau ada antena di telingaku, dia pasti sudah naik tinggi.

"Kalau yang lain gimana, Pak?" tanya bos pada psikolog.

"Yang lain rata-rata biasa. Karyawan Ibu tidak ada yang menonjol di kecerdasan, kecuali yang saya sebut tadi. Tapi kebanyakan bertanggungjawab. Kalau Ibu mau rombak posisi, yang ini lebih bagus jadi bagian ini. Yang ini cocok untuk tugas seperti ini ... blabla ... dst."

Mereka ngobrol cukup lama, psikolog membeberkan "rahasia negara" dengan tenang meski aku berada di sana. Satu hal yang bisa kusimpulkan, ia mengira aku termasuk owner karena ruanganku terlihat eksklusif.

Psikolog itu tidak tahu, bahwa masih ada ruangan lain di belakang sana yang hanya berisi pendiri yayasan, yang aku pun jarang ke sana. Justru mereka yang sering main ke tempatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun