"Alasanku tidak pernah berubah. Kambingmu yang datang ke rumahku. Kalau aku hendak mencurinya, untuk apa kukembalikan setiap hari?" orang-orang yang mendengar keributan pada berdatangan.
"Ini gara-gara kau, kambing gila!" umpatmu pada kambing yang tenang-tenang saja merumput di antara kaki kalian.
"Kau yang gila. Setiap hari mencuri kambing hanya untuk diajak ngobrol. Sudah, pulang sana!" ia menjorokmu.
Rasanya darahmu sudah sampai di ubun-ubun, siap tanganmu melayangkan pukulan.
BERSAMBUNG ke bagian 2
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!