Mohon tunggu...
suray an
suray an Mohon Tunggu... Guru - A Daddy of Two

Currently residing in Jogja. Loves traveling, watching movies, listening to music. Carpe Diem: a motivation to enjoy even trivialities in life.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kalau Sudah Jodoh dan Rejeki, Tak akan ke Mana

19 Juli 2021   16:59 Diperbarui: 19 Juli 2021   17:02 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Subplot kedua: ada agen lain yang menawarkan rumah yg kali ini dekat dengan sekolahnya Eyra, saat itu. Kami datang, lihat, dan pertimbangkan.

Intinya...dua rumah itu walaupun boleh disewa 6 bln, tapi spt rasanya kalau dihitung spt bayar hampir 1 thn krn mereka tak mau rugilah. *dalam hati, tahu gitu pindah saja 1 tahun sebelumnya* But hey....we didn't know that we had to move out dari rumah kami saat itu. Bayangan manis saya adalah..sampai lulus kuliah....pun bisa tetap tinggal di rumah subsidi.

But....cobaan datang. Right?

Subplot ketiga (sudah hari ke berapa entah): saya lagi-lagi mengajak Eyra dan Freya untuk hunting rumah. Memasuki kantor satu agen satu ke agen lain. Dasar saya ini orang .....yang tahu diri bahwa dirinya tak punya power...maka saya hanya lihat agen rumah yang tidak begitu intimidating. I just sensed it.

Kami hanya memilih agen rumah yang keciiil keciiiiil.....di pojok.....bukan yang terkesan mentereng...yang kayaknya ora pas untuk mhsw seperti saya saat itu.  

Ok long story short: kami malah mau pulang dan bertiga naik bus dari Hoegi dekat kampus saya dan anehnya...pas di dalam bus...kok melihat agen warna kuning yang entah seperti menohok mata. Kami pun turun di halte berikutnya dan sengaja balik ke agen itu.

Begitu masuk.....ada seorang ibu paruh baya yang sedang menelepon.

Begitu kami masuk....tak lama dia menghentikan teleponnya dan langsung menyambut saya dan anak-anak. Pasti tak ada tujuan lain kan ..selain saya nanya ada rumah or not.

Yup. Intinya...lagi-lagi...dari awal HARUS JUJUR bahwa kami hanya perlu tempat tinggal yang bisa disewa 6 bulan saja dan tak begitu mahal dan cukup untuk kami berempat.

Rasanya beda dengan yang lain-lain, Ibu itu....langsung nyari logbooknya. Yup, dia tak pakai komputer atau apa. Di buku catatannya....saya lihat dia bolak balik halamannya dan langsung bikin telepon ke 2 orang. Tak lama, kami pun diajaknya lihat 2 rumah itu. Bagus sih intinya...tapi ternyata....depositnya kok mahal sekali. Ya...begitulah.

Akhirnya....keesekon harinya, kami diminta untuk balik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun