Politisi lain yang ikut mengeritik adalah Ferdinand Hutahaean, Politisi PDI-P. Ferdinand menyindir Purbaya dengan mengatakan, "Sebaiknya kurang-kurangilah merasa paling jago dari semua orang, merasa paling rajin dari semua pejabat, merasa paling mampu dari semua pejabat dan menyepelekan persoalan bangsa yang ada"
Ekonom senior, Ferry Latuhihin pada salah satu podcast bahkan menyebut tindakan-tindakan yang diambil Purbaya bukanlah tindakan seorang ekonom melainkan tindakan politis.
Beri kesempatan
Pada akhirnya setiap kebijakan yang diambil seorang pejabat publik pasti akan selalu menimbulkan pro dan kontra. Pasti akan selalu ada yang mendukung, ada juga yang menentang. Kebijakan Sri Mulyani yang lebih mengedepankan stabilitas ekonomi bagi sebagian kalangan dianggap tepat apalagi di tengah situasi yang serba tidak pasti. Namun bagi sebagian lagi, kebijakan itu justru membuat situasi kian memburuk karena membuat ekonomi kian lemah.
Sekali lagi Purbaya saat ini seolah ingin mengambil jalan yang benar-benar berbeda dari sebelumnya. Itu bisa kita lihat dari beberapa pernyataan maupun kebijakan yang sudah diambilnya.
Semestinya Purbaya diberikan ruang dan kesempatan untuk menjalankan tugas dan amanahnya sebagai Menteri Keuangan. Kritik dan pengawasan tentu saja harus terus dilakukan sebagai penyeimbang agar kebijakan yang diambil tidak lari jalur dari koridor yang seharusnya.Â
Terus terang saya lebih senang mengikuti kritik yang substantif dan argumentatif dari para praktisi maupun ekonom dalam merespons kebijakan-kebijakan Purbaya. Salah satunya misalnya dari ekonom Yanuar Rizky di salah satu podcast. Itu menjadi pembelajaran sekaligus ilmu yang sangat mahal. Daripada sekadar kritik atau sindiran yang menyerang gaya bicara atau sisi personal Purbaya.
***
Jambi, 7 Oktober 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI