Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Ketika Menteri Purbaya Mulai "Diserang"

7 Oktober 2025   08:17 Diperbarui: 7 Oktober 2025   10:44 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden via Kompas.com)

Saat rapat bersama DPR, Purbaya juga tanpa segan-segan melontarkan pendapat sekaligus kritiknya terhadap program dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan sektor energi.

Pernyataan-pernyataannya langsung menjadi "headline" di berbagai media. Misalnya saat menyebut Pertamina malas-malasan dan tidak pernah berhasil membangun kilang dan sebaliknya malah yang terjadi kilang sering terbakar. 

Secara kebetulan, cuma sehari setelah pernyataannya tersebut, tiba-tiba terjadi kebakaran kilang minyak di Dumai, seakan-akan hendak mengonfirmasi pernyataan-pernyataan Purbaya sebelumnya.

Mulai "diserang"?

Tak perlu menunggu waktu yang terlalu lama, sikap, pernyataan, dan kebijakan Purbaya langsung memancing reaksi dari berbagai kalangan. Kebijakan Purbaya menggelontorkan dana pemerintah Rp200 triliun langsung dikritik ekonom senior Didik J Rachbini yang menuding itu sudah melanggar aturan. 

Purbaya merespons hal tersebut dengan mengatakan itu sudah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ahli-ahli hukum dan yakin itu sesuai prosedur hukum dan tidak ada yang dilanggar.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia juga merespons sekurang-kurangnya dua pernyataan Purbaya saat rapat di DPR. Berkaitan dengan pernyataan Purbaya bahwa sejak krisis sampai saat ini Pertamina tak pernah membangun kilang baru, Bahlil meskipun tidak mau menanggapinya secara langsung namun mengatakan lebih memilih fokus mengawal pembangunan kilang Pertamina yang sedang berjalan.

Bahlil juga merespons hitung-hitungan data yang disampaikan Purbaya terkait subsidi LPG 3 Kg. Purbaya mengklaim, pemerintah harus menanggung beban subsidi sebesar Rp30.000 (70%) per tabung agar harga di masyarakat hanya Rp12.750. Bahlil hanya merespons bahwa kemungkinan Menkeu salah baca data.

Tidak kalah menarik tentu saja ketika baru-baru ini, ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan merespons rencana Purbaya yang mengancam akan menarik dana program MBG bila penyerapannya dianggap lambat.

Luhut mengatakan hal itu tidak perlu dilakukan oleh Menkeu karena menurutnya penyerapan dana program MBG sudah cukup baik. Purbaya tak mau kalah, ia mengatakan akan tetap menarik dana tersebut jika ternyata dinilai penyerapannya tidak sesuai rencana.

Beberapa pihak yang secara terang-terangan ikut mengeritik Purbaya adalah politisi PartaI Golkar misalnya Idrus Marham dan Misbakhun yang seolah tak rela Purbaya terlalu mencampuri ranah kebijakan Kementerian ESDM yang dipimpin sang Ketua Umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun