"Berapa harga sahamnya satu slot?"
Saya agak geli saat mendengar pertanyaan itu dari seorang teman. Saya coba jelaskan bahwa istilah satuan transaksi dalam investasi saham bukan slot melainkan lot. Satu lot saham itu berarti seratus lembar.
Mungkin teman saya itu keseleo lidah karena memang pengucapan lot dan slot itu agak mirip. Bisa juga karena belakangan ini permainan slot lagi heboh-hebohnya dan banyak dimainkan orang. Istilah slot bahkan mungkin lebih sering terdengar dibandingkan lot.
Sebagai informasi, pengaturan jumlah lot saham diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya 1 lot = 500 lembar. Namun per 6 Januari 2014, ketentuan itu diubah menjadi 100 lembar dan berlaku sampai saat ini.
Belakangan ada isu ketentuan itu akan diubah lagi menjadi 1 lot = 50 lembar. Alasannya sederhana, agar investasi saham itu kian terjangkau bagi para investor khususnya para pemula.
Jadi misalkan harga saham Rp1000 per lembar. Bila menggunakan ketentuan 1 lot = 500 lembar, maka investor yang ingin membeli 1 lot sahamnya, harus menyediakan uang sebesar Rp1000 x 500 = Rp500.000 (plus pajak dan biaya lain-lain tergantung ketentuan sekuritasnya).
Sementara dengan ketentuan saat ini 1 lot = 100 lembar, maka untuk membeli 1 lot saham yang sama cukup dengan modal sekitar seratus ribuan.
Beda-beda tipis?
Meskipun istilah lot dan slot terdengar mirip alias beda-beda tipis, jelas bahwa keduanya punya prinsip yang sangat jauh berbeda.
Dalam permainan slot, para pemain hanya menekan tombol tertentu, lalu susunan gambar di layar ponselnya akan teracak secara otomatis. Saat tercipta pola tertentu, maka akan ada "saldo uang" yang masuk. Saldo itu yang bisa ditarik ke rekening si pemain.
Untuk bisa memainkan permainan ini, pemain harus setor modal terlebih dahulu. Jadi ini memang bukan permainan gratisan seperti permainan lain yang biasa kita mainkan.
Orang semakin tertarik dengan permainan ini, karena ada iming-iming bila menang bisa dapat uang hanya dengan "mencet-mencet doang". Lama-lama, permainan ini sudah membuat banyak orang ketagihan.
Jadi memang bisa dikatakan bahwa permainan slot ini dan sejenisnya adalah model judi kekinian berkedok permainan online.
Ini yang bisa kita pahami ketika baru-baru ini seorang anggota dewan habis-habisan "dirujak" warganet karena ketahuan dan terekam kamera sedang memainkan permainan itu saat sidang.
Si anggota dewan sebenarnya sudah berupaya mati-matian menjelaskan bahwa ia hanya memainkan permainan "Candy Crush" untuk mengusir kebosanan.
Tapi warganet yang terkenal tak pernah salah apalagi bisa dibohongi langsung menimpali, "Sejak kapan permainan "Candy Crush" ada petir-petirnya dan dewa Zeusnya?
Belakangan si anggota dewan sudah langsung terkena sanksi tegas. Partai sepertinya tidak ingin kasus tersebut berlarut-larut apalagi mengingat ini sudah memasuki tahun Pemilu.
Saham sebagai investasi
Permainan slot dan sejenisnya jelas sangat berbeda dibandingkan saham yang sudah diakui seluruh dunia sebagai salah satu instrumen investasi. Masing-masing negara punya nama yang berbeda untuk pasar sahamnya.
Pasar modal atau bursa saham Indonesia yang kita kenal saat ini disebut Bursa Efek Indonesia (hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya).
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah ada sejak zaman kolonial Belanda, tahun 1912 di Batavia (www.idx.co.id).
Pada perkembangannya, pasar modal meskipun sudah ada sejak 1912, namun tak bisa berkembang sebagaimana diharapkan karena banyak terkena dampak mulai dari perang dunia pertama dan kedua, hingga perpindahan kekuasaan dari kolonial Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia.
Pemerintah Indonesia akhirnya mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977 dan terus berkembang sampai hari ini. Saat ini saja, sudah ada hampir 900 perusahaan publik yang melantai di bursa saham (publik bisa membeli dan memiliki sahamnya) dengan jutaan orang terdaftar sebagai investor saham.
Meskipun sudah berdiri cukup lama, ternyata masih banyak juga orang yang belum mengenal bursa saham. Mereka masih ragu untuk mendaftarkan diri menjadi investor.
Sekurang-kurangnya ada dua pertanyaan besar yang masih sering menjadi sumber keraguan banyak orang terkait saham.
Pertama, apakah saham itu legal, bukan judi?
Pertanyaan ini sebenarnya mudah dijawab karena sudah banyak instrumen regulasi yang mengaturnya, tinggal di Google saja. Selanjutnya perlu disampaikan bahwa setiap awal Januari selalu ada seremonial pembukaan bursa saham dan seremonial penutupannya di akhir Desember.
Biasanya yang memimpin langsung adalah Presiden atau pejabat yang ditunjuk. Logika sederhana, bila saham itu judi dan tidak legal, apa mungkin Presiden selaku kepala negara bersedia hadir dan memimpin seremonial tersebut? Jelas-jelas Indonesia adalah negara hukum bukan kasino.
Itu penjelasan dari sisi legal-formalnya. Namun dalam praktiknya, saham pun sebenarnya bisa jadi ajang judi karena prinsipnya saham adalah alat/instrumen biasa dan sifatnya netral.
Kita ilustrasikan saja seperti pertandingan bola. Prinsipnya itu adalah pertandingan olahraga biasa yang bisa kita tonton dan nikmati. Tapi bisakah pertandingan itu dijadikan ajang berjudi? Sangat bisa. Misalnya saat kita mulai pasang taruhan sejumlah uang menebak tim mana yang akan menang.
Pembeli saham juga berpotensi menjadikan pasar saham sebagai ajang judi, ketika membeli saham hanya karena berdasarkan tebak-tebakan dan tidak ada alasan yang kuat untuk membelinya. Atau membeli hanya karena ikut-ikutan dan dengar apa kata orang.
Kedua, apakah saham itu haram?Â
Sama saja, pertanyaan ini pun sebenarnya bisa terjawab dengan mudah asalkan kita mau mencari. Singkatnya, sudah ada fatwa MUI yang menyatakan investasi saham itu halal.
Muncul pertanyaan berikutnya, tapi di bursa saham kan banyak perusahaan yang tidak menerapkan prinsip syariah misalnya saja perusahaan yang menjual rokok dan minuman keras?
Jawaban gampangnya, ya sudah, jangan beli saham perusahaan yang itu. Pilihannya kan banyak, masih ada hampir 900 perusahaan.
Bursa Efek Indonesia bahkan sudah memfasilitasi dan membantu investor dengan membuat indeks yang memuat daftar saham-saham syariah. Artinya secara otomatis sudah tersaring daftar perusahaan yang dianggap memenuhi prinsip syariah.
Mereka yang pertama kali ingin mendaftar menjadi investor bahkan bisa langsung menyampaikan ingin menjadi investor saham syariah ke pihak sekuritas, maka secara otomatis pula, ia tak akan bisa membeli saham-saham di luar saham syariah di aplikasi transaksi saham pribadinya.
Tak akan ada lagi pilihan dan tawaran saham-saham perusahaan perbankan konvensional, perusahaan rokok dan minuman keras atau perusahaan-perusahaan yang punya hutang berbunga dalam jumlah besar.
Alat ukur sederhana
Lalu apa lagi yang bisa membedakan antara judi dan investasi?Â
Dalam investasi, selain regulasi jelas sekali semuanya dilakukan secara nyata dan transparan karena ada lembaga-lembaga yang mengaturnya.
Investasi saham melibatkan lembaga seperti KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) yang salah satu tugasnya mencatat nama kita selaku investor dan saham-saham perusahaan apa saja yang sedang kita miliki. Hal yang jelas tak ada di permainan judi slot dan sejenisnya.
Dalam investasi, kita juga dengan mudah menemukan panutan dan tokoh-tokoh yang sudah kaya dan punya uang besar hasil berinvestasi saham.
Jumlah kekayaan mereka bisa diperhitungkan berdasarkan kepemilikan sahamnya pada perusahaan publik. Investor saham juga merupakan pembayar pajak yang baik karena setiap melakukan transaksi membeli atau menjual saham, otomatis sudah ada biaya pajak yang dikenakan.Â
Sebaliknya, kita belum pernah mendengar nama-nama orang yang kaya dan berhasil dari judi, selain di film-film "Dewa Judi". Apalagi yang bisa kaya dari hasil bermain slot dan sejenisnya.
Paling satu dua orang yang pernah saya dengar cerita bisa menang ratusan ribu sampai satu juta dari bermain slot. Dalam hati saya sebenarnya, untung segitu saja kok bangga? Padahal mainnya bisa seharian, tak kenal waktu, bahkan sampai tengah malam.
Selebihnya saya lebih sering mendengar cerita miris tentang mereka yang kalah, sampai terlilit utang dan menggadaikan sepeda motornya hanya demi bisa bermain judi "mencet-mencet berhadiah".Â
Akhirnya, semoga tulisan ini bermanfaat. Minimal supaya kita jangan kolot, tak bisa membedakan lot dengan slot.
***
Jambi, 21 Agustus 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI