Mohon tunggu...
H.Sabir
H.Sabir Mohon Tunggu... Freelancer - Lakum Dinukum Waliyadin

Dunia ini hanya untuk disinggahi dan dinikmati sesekali kita memang akan kedatangan sial, tapi tak akan berlangsung lama tidak ada pesta yang tak usai demikian juga tidak ada badai yang tak reda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

7 Kelompok Manusia yang Anti Vaksin di Indonesia

15 Agustus 2021   08:51 Diperbarui: 15 Agustus 2021   15:32 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusias masyarakat Jakarta untuk ikut vaksinasi/Dok.Pribadi

Tingkat partisipasi keikutsertaan masyarakat untuk vaksin di kota Jakarta pada beberapa bulan terakhir meningkat hingga mencapai 80-90 persen. Hal ini senada dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mempercepat program vaksinasi demi Indonesia segera mencapai herd Immunity bersama.

Beberapa bulan belakangan ini penulis iseng melakukan riset kecil-kecilan dengan narasumber berasal dari tetangga, kerabat, sahabat, dan sanak saudara di daerah. Juga dari rangkuman berbagai sumber.  Ternyata kita bisa membagikan golongan manusia anti vaksin di Indonesia berdasarkan jawaban dan temuan di perbincangan-perbincangan kecil warung kopi.

7 kelompok  ini berhasil teridentivikasi sesuai dengan jawaban yang mereka berikan, siapa saja mereka? ini dia :

1. Meyakini bahwa Corona adalah Senjata Biologis China

Orang dalam kategori ini biasanya mungkin terlalu sering menonton film perang-perangan antar negara, Agak masuk akal juga, sebab senjata biologis bukanlah barang baru di dunia ini semenjak kemajuan bioteknologi dunia. penulis tidak mencoba untuk mendebat pendapat ini sebab dibeberapa kasus perang memang terbukti ada penggunaan senjata biologis, seperti misalnya pada perang Teluk.

Pada suatu kesempatan saya lalu katakan jika memang benar covid adalah senjata biologis dari China, lalu kita mau apa? toh negara kita belum terlalu mandiri untuk melakukan antisipasi atau menciptakan senjata penangkis dari perang biologis tersebut jika benar adanya. 

Nah orang dalam golongan ini biasanya masih bisa disadarkan dengan diberikan pemahaman bahwa meskipun itu benar adanya senjata biologis tersebut, negara kita masih bergantung pada teknologi luar. Jadi apa salahnya mengikuti arus dunia untuk melakukan antisipasi dengan vaksin.

2. Vaksin adalah Bisnis Kesehatan Pemerintah dan Konglomerat Alkes

Berikutnya adalah mereka yang termakan hoax bahwa vaksin adalah bisnis cuan dari negara dengan kerjasama WHO juga pabrik-pabrik obat dunia. Menciptakan semacam kepanikan di masyarakat untuk berbondong-bondong melakukan vaksin, menggunakan masker dan pelindung diri yang notabene adalah sumber penghasilan pabrik-pabrik penyedia alat kesehatan dan semacamnya yang terafiliasi dengan pemerintah.

Bansos dan program-program pemulihan pandemi yang berbiaya besar adalah program bancakan  yang mengekor dari isu pandemi yang berkepanjangan, praduga ini semakin menjadi alibi yang kuat bagi mereka  dengan tertangkapnya orang-orang di sekitar pemerintahan. Maka semakin subur hoax isu bancakan corona ini dipercaya golongan ke 2 ini. Akibatnya mereka sama sekali tidak mau mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan vaksinasi.

 

3.  Punya Riwayat Penyakit

Sedangkan untuk nomor 3 adalah mereka yang punya riwayat penyakit-penyakit berat seperti darah tinggi, diabetes, kolesterol, jantung dan  lain-lain yang sudah menahun. Untuk golongan ini memang masih dalam pengecualian karena tidak dianjurkan bagi mereka untuk melakukan vaksin agar tidak terjadi efek samping atau kontradiksi dari penyakit yang dideritanya dengan vaksin yang disuntikkan.


4. Takut Jarum Suntik

Sebenarnya Golongan ini hanyalah  takut suntik,  parahnya lagi mereka sangat sulit di identifikasi alasannya karena tidak mau mengakuinya, Kaum pria yang takut suntik ini punya macam-macam alibi untuk menghindari vaksin . Selain karena mungkin malu mengakui atau minder dibilang penakut,  mereka ikut beralibi pada teori konspirasi global atau hoax lainnya demi menghindari jarum suntikan.

5. Sok Sibuk Tak Ada Waktu

Golongan sok sibuk dan tak punya waktu ini benar-benar bikin kesel, mereka seolah-olah menganggap sepele untuk ikut antri dalam program vaksin dan hanya  buang-buang waktu percuma. Mereka  lebih mementingkan urusan lain dibanding untuk meluangkan waktu sejenak, mengambil libur sehari atau sekedar ijin dari rutinitasnya.

 

6. Pembenci Pemerintah

Untuk yang satu ini biasanya masih terbawa sisa-sisa aroma dendam politik, golongan gagal move on pasca Pilpres dan terus memupuk kebenciannya pada pemerintah, sehingga apapun program yang sedang dijalankan oleh pemerintah adalah salah dimata mereka dan tidak layak untuk dipatuhi.

Ada hoax yang paling mengerikan  yang datang dan disebarkan dari golongan ini, bahwa pesawat yang terbang rendah di beberapa wilayah Jakarta dan sekitarnya adalah pesawat pembawa zat kimia untuk memaparkan virus corona itu sendiri. ckckck..bingung kan loh? separah ituloh..hoaxnya.

7. Iman yang tidak dibarengi dengan Ilmu

Yang terakhir ini  adalah mereka yang kuat rutinitas keimanannya, rajin ibadah dan paling keras penolakannya terhadap penutupan tempat-tempat ibadah. Bagi mereka kematian adalah takdir yang sudah digariskan, tidak bermasker kemana-mana bahkan nyinyir terhadap orang yang melakukan perlindungan 3M disekitarnya.

Biasanya golongan ini punya massa yang besar dan bernaung di ormas-ormas besar keagamaan, ironisnya panutannya adalah tokoh-tokoh agama  berpengaruh di lingkungannya. Sangat susah untuk menyadarkan golongan ini, penulis sendiri punya beberapa teman yang masuk kategori ini. Beberapa diantaranya berhasil dengan susah payah disadarkan untuk ikut vaksin. Tapi melalui pendekatan yang terus menerus,. 

Nah, itulah Golongan manusia yang anti vaksin di Indonesia, mungkin ada banyak alasan lain yang Anda ketahui? yang pasti semoga mereka semua bisa sadar bahwa penting untuk kita dan mereka semua segera bebas dari pandemi ini. Agar hidup Indonesia kembali normal, perekonomian berjalan seperti sedia kala dan dunia kembali ramai..Amin..ya Robbal Alamin..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun