Mohon tunggu...
Rismayanti Priyanita
Rismayanti Priyanita Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Senang belajar membaca, meneliti, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kami Memilih "Homeschooling"

5 Januari 2018   12:26 Diperbarui: 5 Januari 2018   13:02 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak saya yang pertama (Pandu) berusia 3,5 tahun. Beberapa teman dan kerabat dari pihak  saya maupun suami sudah mulai ada yang bertanya  "Pandu sudah sekolah (PAUD)? belum". Tentu saja kami jawab "Belum". Setiap orang tua pasti memikirkan pendidikan bagi anak anaknya. Begitu juga saya dan suami. Namun, untuk pendidikan kedua anak kami, kami sepakat untuk lebih memilih sekolah rumah saja (homeschooling).  

Ada beberapa pertimbangan kenapa kami memilih homeschooling :

1.Kami dapat membuat desain kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi anak. Oleh karena itu, Kurikulum setiap keluarga yang menjalankan HS dipastikan berbeda beda atau tidak mungkin sama karena disesuaikan dengan visi misi dan kondisi keluarga (anak) itu sendiri. Tahun lalu, kami mencoba membuat desain kurikulum HS sederhana untuk anak anak kami. Berikut saya lampirkan screenschootnya

2.Kegiatan belajar Homeschooling dapat diselenggarakan kapan saja, dimana saja, sama siapa saja. Kami percaya bahwa yang namanya belajar itu adalah sepanjang hayat. Proses pembelajaran tidak harus selalu duduk manis di ruang kelas. Ada begitu banyak media yang dapat dijadikan sumber pembelajaran. 

Alam dengan segala kekayaannya adalah sumber pengetahuan. Jadi, walaupun istilahnya sekolah rumah, tidak serta merta kegiatan pembelajaran mentok dilaksanakan full di dalam rumah, apalagi sekedar hanya memindahkan materi pelajaran di sekolah formal ke dalam rumah.

Belajar di rumah sudah tentu. Belajar dari kegiatan harian seperti memasak, membersihkan rumah, atau belajar dari apa yang dilakukan sehari hari di rumah itu termasuk bagian dari kegiatan pembelajaran homeschooling. 

Selain itu, kegiatan pembelajaran homeschooling juga bisa dilakukan di alam terbuka, tempat tempat/ fasilitas umum dll. Prinsip kami, belajar itu bisa dilakukan dimana saja kapan saja dan siapa saja, termasuk ketika anak anak sedang bermain sekalipun.

Dalam Homeschooling, orang tua adalah guru yang bertugas sebagai fasilitator, observer juga yang terpenting adalah sebagai teladan bagi anak-anak. Tidak mudah memang, namun itu semua memotivasi kami sebagai orang tua untuk terus belajar supaya menjadi pribadi yang lebih baik. Dan ini adalah salah satu yang menarik dari homeschooling yakni baik orang tua maupun anak sama sama harus memiliki semangat untuk terus belajar dan saling belajar.

3.Menghindari hal hal yang dinilai akan berdampak tidak baik bagi perkembangan anak semisal di sekolah formal sampai hari ini masih diberlakukan sistem Ujian Nasional yang menurut pandangan kami akan cenderung mengabaikan bakat yang dimiliki setiap anak. 

Selain itu, adanya kebijakan vaksinasi di sekolah yang dipaksakan kepada anak  membuat kami semakin yakin untuk lebih memilih homeschooling untuk pendidikan anak anak kami. Hal ini mengingat kami  telah memutuskan untuk tidak memvaksin kedua anak kami dengan alasan alasan tertentu yang sudah saya sampaikan di tulisan sebelumnya.

Setidaknya, itulah alasan atau pertimbangan kenapa kami lebih memilih homeschooling ketimbang mendaftarkan anak ke sekolah sekolah pada umumnya. Barangkali ada yang punya alasan lain kenapa Lebih baik memilih homeschooling?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun