Daerah Khusus Ibukota Dki Jakarta memiliki lima wilayah, Dki Jakarta bukan berasal dari otonomi daerah dibentuk. Masalah sering dan kerap terjadi dikawasan Ibukota Dki Jakarta, Diantaranya adalah sampai hari ini masalah kasus banjir tidak pernah tuntas dari dahulu sampai tidak kapan tahunya cara penyelesaian efektif banjir yang melanda di kawasan Dki Jakarta sekitarnya.
Banjir di Daerah Khusus Ibukota Dki Jakarta sering melanda setiap kali turun hujan deras, debit air tidak menampung air sehingga air meluber ke jalan. Dki Jakarta sekitarnya sejak kemarin malam diturun hujan deras yang malam ini hujan deras pun belum reda, Senin 9/02/2015.
Buruknya sistem drainase pengairan pada saluran air di kawasan Daerah Dki Jakarta sekitanya, coba bayangkan kalau saluran air yang tadinya lebar, didalemin, ada pengurukan dll tiba-tiba ditutup dengan aspalt, beton, dicor semen atasnya,dan tidak ada resapan air yang mengalir ke dalam. Apa jadinya...?
Pasti banjir dimana-mana akan terus terjadi bahkan banjir bisa menenggelamkan semua akses jalan gara-gara saluran airnya ditutup oleh beton, aspalt, dicor atasnya supaya air yang tadinya mengalir kebawah tidak ada penampungan. Cobalah banjir diatasi dengan cara belajar studi ke negara Eropa yang dimana sistem pengairan airnya (drainasenya) sangat baik, tempat penampungan airnya memuaskan, orang dilarang keras membuang sampah sembarangan, Dam (bendungan) airnya cukup memuaskan dan tahan lama, biarpun mahal dan tahan lama tapi kepuasaan sangat terjamin, lebih tertata rapi semua kondisi yang ada di Eropa.
Seharusnya Daerah Khusus Ibukota Dki Jakarta belajar lah sistem tata kelola air bersama negara Eropa, supaya banjir yang sering dan kerap terjadi tidak akan datang kembali seperti sekarang ini.Buatlah bendungan (Dam) seperti di Belanda (Eropa) hanya khusus untuk bendungan pengairan saja bukan untuk hunian dll.
Penulis
R Cahyo Prabowo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI