Mohon tunggu...
Cahyo Prabowo
Cahyo Prabowo Mohon Tunggu... Enjo, Sederhana, Rendah Hati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Broadcast Journalism,Komunikasi Industri Media, Infomatika dan Media Online / media baru (new media) Indonesia, Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jakarta Banjir, Belajarlah Dari Negara Eropa

10 Februari 2015   04:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:31 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daerah Khusus Ibukota Dki Jakarta memiliki lima wilayah, Dki Jakarta bukan berasal dari otonomi daerah dibentuk. Masalah sering dan kerap terjadi dikawasan Ibukota Dki Jakarta, Diantaranya adalah sampai hari ini masalah kasus banjir tidak pernah tuntas dari dahulu sampai tidak kapan tahunya cara penyelesaian efektif banjir yang melanda di kawasan Dki Jakarta sekitarnya.

Banjir di Daerah Khusus Ibukota Dki Jakarta sering melanda setiap kali turun hujan deras, debit air tidak menampung air sehingga air meluber ke jalan. Dki Jakarta sekitarnya sejak kemarin malam diturun hujan deras yang malam ini hujan deras pun belum reda, Senin 9/02/2015.

Buruknya sistem drainase pengairan pada saluran air di kawasan Daerah Dki Jakarta sekitanya, coba bayangkan kalau saluran air yang tadinya lebar, didalemin, ada pengurukan dll tiba-tiba ditutup dengan aspalt, beton, dicor semen atasnya,dan tidak ada resapan air yang mengalir ke dalam. Apa jadinya...?

Pasti banjir dimana-mana akan terus terjadi bahkan banjir bisa menenggelamkan semua akses jalan gara-gara saluran airnya ditutup oleh beton, aspalt, dicor atasnya supaya air yang tadinya mengalir kebawah tidak ada penampungan. Cobalah banjir diatasi dengan cara belajar studi ke negara Eropa yang dimana sistem pengairan airnya (drainasenya) sangat baik, tempat penampungan airnya memuaskan, orang dilarang keras membuang sampah sembarangan, Dam (bendungan) airnya cukup memuaskan dan tahan lama, biarpun mahal dan tahan lama tapi kepuasaan sangat terjamin, lebih tertata rapi semua kondisi yang ada di Eropa.

Seharusnya Daerah Khusus Ibukota Dki Jakarta belajar lah sistem tata kelola air bersama negara Eropa, supaya banjir yang sering dan kerap terjadi tidak akan datang kembali seperti sekarang ini.Buatlah bendungan (Dam) seperti di Belanda (Eropa) hanya khusus untuk bendungan pengairan saja bukan untuk hunian dll.

Penulis

R Cahyo Prabowo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun