Mohon tunggu...
Benhardi Dicka
Benhardi Dicka Mohon Tunggu... -

- Majoring in English Literature at University of Methodist Indonesia - Love to read novel especially science fiction and love poetry - my greatest dream is I want to become a poet and an author - Like solitude and to be alone because that's where I can find my inspiration Though my poems is still not good enough, I'm going to do my best and I will keep learning and improving. . ^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teror dan Terorisme

27 Agustus 2014   02:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:27 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapakah kau?
Siapakah yang melahirkan kau?
Siapakah yang memberi makan kau?
Siapakah yang mengembangbiakkan kau?
Siapakah yang membiayai engkau?
Kapan kau akan menjatuhkan topeng kau?

Siapa algojo kau?
remaja yang sengsara?
yang putus asa?
yang pengangguran?
yang gelandangan?
yang pemberontak?
yang terpinggirkan?
yang terabaikan?
yang fanatik?

Spesies mana kau?
Spesies hewan?
Karnivora?
Predator?
atau dinosaurus yang dihidupkan?

Apa target kau?
Pembantaian?
Peledakan?
Mutilasi?
Penghancuran?
Perusakan?
Pembajakan?
Penculikan?
Pengeboman?

Apa kesenangan kau?
Pertumpahan darah, pertumpahan darah dan hanya pertumpahan darah?

Siapa pekerja brengsek kau?
Robot?
Mayat hidup?
Drakula?

Siapa kau yang bermain- main dengan janji palsu di surga dan di akhirat?
Agama apa kau yang menjanjikan surga kepada penjahat keji dan biadab yang telah membunuh orang - orang yang tidak bersalah dan anak - anak juga wanita yang tak berdaya?

Apa kau mengira kekejaman kau sebagai tindakan kepahlawanan?

Tidakkah kau sadar kau adalah rasa malu untuk umat manusia?
Kau menjadikan semua kebudayaan dan peradaban menjadi suatu kebohongan
tidakkah kau sadar bahwa kau membuktikan
ketidakgunaan pada otak kita?
kedinginan pada hati kita?
kepunahan pada etika?
kesia - siaan pada evolusi kita?
kebiadaban pada ras manusia?

Kau itu bukan apa - apa tetapi kutukan yang menyeret kita kembali ke kebiadaban!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun