Mohon tunggu...
Naldi Bee
Naldi Bee Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Galau..!

7 Januari 2012   22:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:11 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tak..tik...tak...tik.. suara keybord terus berdentang, tulsan ke tiga dipagi ini, penghuni hotel intelektual sedang tidur dengan segudang rasa penat yang terasa,  mulai dari aktivitas perkuliahan hingga persiapan mensukseskkan sebuah event seminar dikampus dipagi ini.

dikala para mahasiswa lainnya dengan nyenyak tidur dan bermimpi dikasur empuknya, namun disis lain berbanding terbalik dengan keadaan di hotel intelektual kali ini, para penghuni yang merupakan mahasiswa yang penuh "kegalauan" dalam mengarungi dunia perkuliahan. betapa tidak, kegalauan yang terus mengusk tidur nyenyak memlki inspirasi kuat untuk berproses dan berkarya dangan panggilan sebuah proses yang dilalui.

kegalauan yang dimaksud bukan lah seperti status para babil di jejaring facebook, jka para ababil sibuk memposting prasaan dan curhat tanpa arah yang jelas dan bermanfaat, namun kegalauan yang terjadi di kalangan penghuni hotel ntelektual adalah angan dan harapan yang slalu ingn diwujudkan, kegalauan antara lain :

kegalauan intreprenur muda

kisah ini diadopsi dari perbincangan dengan sahabat yang sedang memikrkan peluang usaha yang harus terwujud, terlihat pada bendungan pemikiran yang ingn diluapkan dengan segala strategi dan usaha untuk merealisasikannya, semua ide dan gagasan berkecamuk mendesak untuk segera keluar dar rongga-ronga imajinasi kepada karya dan usaha secara nyata.

bedanya, jika kebanyakan mahasiswa galau dalam perspektif maslah cinta dan kebutuhan dasar (perut, penampilan dan sex), namun lain hal untuk kegalauan intrepreniur muda, mreka galau jika tidak bertindak secara bebas, mengeksplor semua pemikiran dalam wujud nyata, berpenghasilan dengan hasil yang terus meningkat, dan kreativitas yang harus menjadi terdepan.

kegalauan aktivis dunia akhrat

mungkin kita akan tertawa dengan nada yang aneh ketika mendengar kata-kata aktivis dunia akhirat, ungkapan tersebut bukan berarti berunsur cemooh, atau konyol, melainkan panggilan akrab bagi sahabat penghuni hotel ntelektual yang sangking aktifnya di kegiatan sosial, sampai-sampai kebutuhan dasar prbadinyapun terabaikan, ia sbuk dengan memperjuangkan hak-hak orang lain tanpa memperdulikan kebutuhannya sendri.

kegalauan aktivis dunia akhrat memilki ciri tersendri, ia merasa tersiksa jika masih ada penindasan, diskriminasi dan ketidak adilan yang terjadi didunia ini, barangkat dari fenomena itu membuat panggilan untuk segera terjun langsung dan terlibat untuk memecahkan masalah yang terjadi, walaupun itu tidak selalu terwujud.

untuk jargon aktivis duni akhirat adalah "jangan tanyakan saya ada dimana? tapi saya ada dimana-mana", jargon dengan filosofis versi sendiri. :D

kegalauan mahasiswa tingkat akhr

nah... ini dia yang sangat banyak terjadi, mahasiswa expire yang blm diwisuda, mreka cendrung panik dan stres sendri di kafe-kafe kampus dan tempat tongkrongan yang mreka biasa duduki, betapa tidak, permasalahan yang berkutat pada skripsi dan nilai yang masih anjlok,, namu disi lain ada kewajban yang harus segera dwujudkan.

kegalauan mahasiswa tingkat akhir memilki ciri tersendiri, mereka cendrung tak tau arah dan antipati pada perkuliiahan,, yang ada pada benak mreka adalah abagaiman untuk segera keluar dari kampus dan bekerja dengan penghasilan yang apa adanya. itu dari konteks mahasiswa tingkat akhr yang baru taubat, tidak untuk mahasiswa tngkat akhir yang belum insaf, sedangkan yang belum insyaf ni, mereka terhanyut dan merasa dunia ini tidak akan berubah. eforia lngkungan menghantarkan mereka pada kegagalan yang nyata didepan mtanya sendri.

kegalaun-kegalauan memiliki banyak versi, semua tdak terlepas dari realita yang sebenarnya tidak singkron dengan kehendak yang ingin dicapai, sehingga banyak bentuk dan cara untuk mengeksprekiannya kepada bentuk ciri khas tersendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun