Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Guru - Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Berbisnis Bareng Mertua, antara Cuan dan Drama Keluarga

11 Mei 2024   14:18 Diperbarui: 11 Mei 2024   16:23 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri diolah via canva

Berbisnis Bareng Mertua: Antara Cuan dan Drama Keluarga

Bagi sebagian orang, menikah bukan hanya soal cinta dan komitmen, tapi juga perpaduan dua keluarga dengan segala dinamikannya. Salah satu yang menarik adalah ketika menantu dan mertua memutuskan untuk berbisnis bersama di rumah.

Bisnis rumahan bersama mertua bisa menjadi peluang cuan yang menjanjikan. Bayangkan, kamu tak perlu repot sewa tempat, bisa saling mengawasi anak, dan tentunya mendapat dukungan modal dan pengalaman dari mertua. Tapi, di balik potensi keuntungannya, ada bumbu-bumbu drama keluarga yang perlu diwaspadai.

Resep Sukses Meracik Bisnis Keluarga:

  • Komunikasi Terbuka: Kunci utama! Bicarakan semua hal secara terbuka, mulai dari visi misi, pembagian tugas, hingga cara menyelesaikan konflik. Hindari menyimpan uneg-uneg yang bisa berujung pertengkaran.
  • Saling Menghormati: Ingat, mertua tetaplah orang tua pasanganmu. Hormati pendapat dan pengalaman mereka, meski berbeda dengan idemu. Sikap sopan dan saling menghargai adalah perekat hubungan yang kuat.
  • Profesionalisme Diatas Segalanya: Meski ini bisnis keluarga, perlakukanlah layaknya rekan kerja. Tepati janji, selesaikan tugas dengan baik, dan hindari membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaan.
  • Perjanjian Jelas: Buatlah perjanjian tertulis yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hal ini penting untuk menghindari kesalahpahaman dan perselisihan di kemudian hari.
  • Pisahkan Keuangan: Atur keuangan bisnis secara terpisah dari keuangan pribadi. Buatlah sistem pencatatan keuangan yang rapi dan transparan agar semua pihak mengetahui kondisi keuangan yang sebenarnya.

Drama yang Mungkin Muncul dan Solusinya:

  • Perbedaan Pendapat: Wajar jika kamu dan mertua memiliki ide yang berbeda. Hadapi dengan tenang, dengarkan pendapat satu sama lain, dan temukan solusi terbaik bersama.
  • Kurang Percaya: Bangun kepercayaan dengan menunjukkan kinerja yang baik dan komitmen penuh terhadap bisnis.
  • Beban Kerja Bertambah: Atur pembagian tugas dengan adil dan jangan ragu untuk meminta bantuan jika memang diperlukan.
  • Campur Tangan Keluarga Lain: Tetapkan batasan yang jelas agar keluarga lain tidak ikut campur dalam urusan bisnis.

Berbisnis dengan mertua di rumah bisa menjadi pengalaman yang rewarding, baik secara finansial maupun dalam mempererat hubungan keluarga. Asalkan kamu dan mertua mampu bekerja sama dengan baik, saling terbuka, dan profesional, cuan dan keharmonisan keluarga bukan lagi mimpi.

Ingatlah, kunci utama dalam bisnis keluarga adalah komunikasi, rasa saling menghormati, dan profesionalisme.

Selamat mencoba!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun