Mohon tunggu...
Muh. Syukur Salman
Muh. Syukur Salman Mohon Tunggu... Guru -

Seorang Guru Sekolah Dasar di Parepare, Suawesi Selatan. Telah menerbitkan 6 buah buku dengan genre berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru Belajar Filosofi Pemancing

13 April 2018   20:29 Diperbarui: 13 April 2018   20:53 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Guru Pembelajar adalah sebuah gerakan yang diamanahkan kepada guru sebagai follow up dari Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 yang lalu. Guru pembelajar dimaksudkan agar guru terus belajar untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas mereka. Guru pembelajar sejatinya tidak hanya yang terstruktur seperti yang sementara berjalan seperti moda tatap muka, daring, dan kombinasi. Guru pembelajar seyogianya, kapan dan dimanapun harus terus belajar, menghadapi UKG atau pun tidak, guru harus terus belajar.

Guru sebaiknya belajar sebelum mengajar. Banyak bahan dan tempat untuk belajar, termasuk belajar dari filosofi pemancing. Beberapa filosofi pemancing sangat tepat untuk dijadikan penambah suplemen atas peningkatan kompetensi guru. Adapun filosofi pemancing yang dimaksud, sebagai berikut:

Sabar

Semua juga tahu, andalan utama seorang pemancing adalah kesabaran, bahkan sering dikatakan jika ingin menguji kesabaran, jadilah pemancing. Memancing butuh kesabaran. Kesabaran dalam menanti kail dijamah ikan. Begitulah sebaiknya seorang guru, harus sabar. Pribadi setiap siswa yang berbeda-beda, harus dihadapi dengan kesabaran. Belum lagi, jika materi ajar yang diberikan serta etika yang disampaikan kurang diterima baik oleh siswa. Tidaklah elok seorang guru yang kerjanya hanya marah dan marah, tatkala hasil yang diharapkan tidak terealisasi. Kesabaran untuk menanti keberhasilan bersinergi dengan terus merefleksi kelemahan, adalah bukti guru yang ingin maju.

Fokus

Fokus terhadap joran atau kail yang dipasang akan meningkatkan keberhasilan dalam mendapat ikan yang diharapkan. Begitu kail dimakan ikan, seketika itu juga pemancing harus menariknya. Perhatian tidak boleh terbagi, akan berdampak pada kemungkinan ikan lepas. Guru tentu harus fokus kepada siswa. Perhatian utama adalah siswa semata. Semua aktifitas guru termasuk sekolah pada umumnya semua fokus terhadap keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Fokus juga diartikan kepada individu siswa. Gejala terhadap prilaku siswa harus menjadi perhatian guru. Guru yang fokus kepada siswa akan lebih mudah mendapat solusi terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, baik sisi pembelajarannya maupun sisi prilakunya di sekolah.

Inovatif

Seorang pemancing terus berinovasi dalam berbagai hal. Inovasi dalam hal joran yang baik, spot atau tempat memancing yang baru, sampai pada jenis umpan yang digunakan. Tentu saja harapannya adalah semakin tinggi tingkat keberhasilan dalam memeroleh hasil tangkapan ikannya. Berbicara tentang inovasi, bagi guru bukanlah hal yang asing, bahkan sering disebutkan bahwa inovasi adalah nafasnya guru. Guru yang tidak berinovasi atau berkreasi tentu akan ketinggalan. Inovasi diperlukan guru dalam banyak hal. Metode dan teknik mengajar harus selalu punya inovasi. Begitu pula dalam pemanfaatan media pembelajaran, inovasilah yang penting. Mengapa guru harus berinovasi? Inovasi seorang guru, selain akan membuat materi lebih mudah dimengerti dan dipahami siswa, juga menciptakan pembelajaran yang mengasyikkan dan menggembirakan bagi siswa. Siswa menjadi betah dan tidak bosan terhadap guru yang penuh dengan inovasi.

Tentu, pembahasan tentang filosofi pemancing ini masih banyak yang bisa dipetik sebagai bahan bagi guru untuk terus maju mengembangkan dirinya. Semoga bahasan ini membuat para guru maklum bahwa siapapun dia, jika ada kebaikan dan kebenaran padanya, maka wajarlah kita belajar kepadanya. SEKIAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun