Mohon tunggu...
Mokhamad Solikhan
Mokhamad Solikhan Mohon Tunggu... lainnya -

Mokhamad Solikhan adalah seorang penulis yang juga praktisi dan pemerhati pendidikan di Indonesia . Kecintaannya kepada dunia pendidikan menjadikannya seorang pendidik yang fokus untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. Saat ini, selain aktif mengajar ia juga seorang master trainer di bidang motivasi, presentasi, pendidikan, dan parenting.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cara Mengenalkan Allah Sejak Dini kepada Anak

18 Juli 2015   15:04 Diperbarui: 18 Juli 2015   15:04 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tidak hanya istimewa buat kita yang sudah dewasa, lebaran juga merupakan hari yang special dan istimewa bagi anak – anak. Tak terkecuali untuk kedua anak saya, Erlan Danish Rasendriya dan adiknya Rizal Achmad Ardana.

Menjelang akhir – akhir bulan Ramadhan kemarin, kedua anak saya selalu menanyakan “sudah lebaran na pa…”

Dan, begitu adzan Maghrib berkumandang dan setelah mereka selesai berjamaah ibadah sholat maghrib, betapa gembiranya anak – anak.

Ya, anak – anak sangat senang dan gembira begitu mendengar suara gema takbir berkumandang. Pikiran mereka untuk bisa bertakbir keliling bersama teman – temannya akan segera terlaksana.

Meskipun kegiatan takbir keliling dimulai habis Isya’, sejak selesai sholat Maghrib, saya lihat anak – anak sudah tidak tenang untuk segera memulai takbir keliling.

Anak – anak mulai mempersiapkan obornya masing – masing, kemudian mencari Wildan dan Nacha (temannya yang juga tetangga sebelah rumah saya). Mereka berkumpul dengan membawa obor masing – masing. Saya lihat dari kejauhan, bersama mereka menyalakan obornya.

Akhirnya, adzan Isya’ pun berkumandang, dan segera anak – anak berlari menuju musholla yang ada di dekat rumah untuk menunaikan ibadah sholat Isya’. Begitu selesai, mereka segera meminta saya untuk mengantar berangkat ke masjid.

Begitu sampai di masjid, segera mereka bergabung dengan teman – tamnnya (padahal sebelumnya mereka belum saling kenal) membentuk barisan yang sudah siap untuk berangkat bertakbir keliling.

Setelah semuanya siap, akhirnya panitia takbir keliling memberangkatkannya
“Allaahu akbar.. Allaahu akbar.. Allaahu akbar.....
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil – hamd”.

Gema takbir terus berkumandang, dan anak – anak terlihat sangat senang mengikutinya. Meskipun jaraknya tidak terlalu jauh buat mereka yang dewasa (kurang lebih 1 km), tetapi buat seperti Danish, Rizal, dan anak lainnya yang masih berusia kurang dari 7 tahun adalah jarak yang lumayan.

Tetapi, Alhamdulillah, sedikitpun mereka tidak mengeluh capek. Saya yang mendampingi di sebelahnya dengan naik sepeda motor, beberapa kali menawarinya untuk naik sepeda tetapi mereka tidak pernah mau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun