Mohon tunggu...
Yakobus Sila
Yakobus Sila Mohon Tunggu... Human Resources - Pekerja Mandiri

Penulis Buku "Superioritas Hukum VS Moralitas Aparat Penegak Hukum" dan Buku "Hermeneutika Bahasa Menurut Hans Georg-Gadamar. Buku bisa dipesan lewat WA: 082153844382. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Konspirasi ITu Mungkin?

10 Mei 2020   00:32 Diperbarui: 14 Mei 2020   07:01 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Seni berperang tidak melulu logika. Manusia segala sumber dayanya harus didayagunakan, agar kita tidak terjebak dalam logika lawan. Tidak logis bukan, bambu runcing dipakai melawan musuh dengan sistem persenjataan modern? Karena itu, Berdamailah dengan musuh, agar musuh pun tidak tahu bahwa kita sedang bermusuhan . Begitu kira-kira tafsiran saya terhadap himbauan presiden agar masyarakat berdamai dengan corona.

Dalam sebuah twitter yang tersebar di media sosial, Rocky Gerung (RG) bilang PSBB itu akronim dari "Presiden Sinting Berskala Besar". Saya menduga alasannya, karena Presiden menghimbau masyarakat agar berdamai dengan corona.

Mungkin pertimbangan RG bahwa manusia tidak bisa berdamai dengan penyakit menular seperti corona. Sejak awal muncul di Wuhan pada bulan Maret 2020, corona telah membunuh ratusan ribu nyawa manusia. Karena itu, manusia jangan pernah berdamai dengan corona. Corona harus dilawan mati-matian oleh manusia dengan cara apa pun.

Pemerintah Indonesia, memang sejak awal menolak lockdown dan menerapkan PSBB. Alasannya jelas, PSBB dari segi ekonomi sangat "memukul" ekonomi rakyat. Buktinya jelas, setelah PSBB atau lockdown lokal yang diterapkan masing-masing individu, tampak rakyat ekonomi lemah sangat kesulitan. Karena mencari uang menjadi perkara yang sangat sulit.

Para pedagang kaki lima, dan ibu-ibu penjual di pasar "berteriak" keras. Mereka merasa bahwa corona telah "membunuh" omzet mereka. Para pebisnis transportasi sulit mendapatkan penumpang, karena orang secara sadar melakukan lockdown masing-masing. Sehingga alat-alat transportasi konvensional dan online pun tanpa penumpang.

Ketika kondisi ekonomi mulai tertekan, Jokowi merasa perlu menyampaikan himbauan. Dengan pengetahuan yang sudah diperoleh dari berbagai sumber berita, masyarakat mestinya sudah tahu cara untuk tidak tertular corona. 

Kita tidak bisa terus-menerus membiarkan ekonomi memburuk dengan membiarkan sumber-sumber pendapatan tidak dibuka kerannya. Keran harus dibuka, dengan harapan masyarakat tetap patuh aturan kesehatan; jaga jarak, pakai masker, hindari kerumunan, dan sesering mungkin mencuci tangan. 

Ini protokol kesehatan standard yang tentunya sudah dipahami masyarakat termasuk Rocky Gerung. Kalau cara untuk menghindari penyakit sudah dipahami, maka masyarakat tidak perlu panik berlebihan terhadap corona.

Berdamai dengan corona dalam arti aktivitas tetap berjalan sambil tetap mengikuti protokol kesehatan.

Ketakutan berlebihan justru membuat orang menjadi tidak sehat. Berada dalam rumah berbulan-bulan dengan rutinitas yang itu-itu saja pasti sangat membosankan. Karena itu aktivitas mestinya mulai berjalan, sambil berdamai dengan corona dengan mematuhi protokol kesehatan. Kita tidak bisa hidup dalam ketakutan terus-menerus, karena rasa takut berlebihan akan membuat kita gagap dan serba salah untuk melakukan hal normal yang lazim mesti dilakukan untuk bertahan hidup sekalipun.

Corona tidak bisa hanya dilihat sebagai virus semata yang menyerang kesehatan manusia. Corona mesti dilihat dalam dampaknya yang luas terhadap sendi-sendi kehidupan manusia. Apakah corona hanya sekedar virus yang tertular dari kelelawar saat pertama kali muncul di Wuhan? Atau corona sudah menjadi penyakit bersama yang telah meluluhlantakan cita-cita manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun