Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Syair-syair Perdamaian Perlahan Hilang

22 November 2018   10:29 Diperbarui: 22 November 2018   10:47 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

syair-syair perdamaian
yang ada sempat hangat diperdengarkan
kini perlahan hilang
satu persatu
terbuang
tercecer mungkin
di antara simpangsiur kabar yang beredar

adakah sama kau rasakan kawan?
lirik-lirik yang ada kini berganti sudah
dengan ujaran-ujaran kebencian
pertentangan
pula perdebatan yang (nyaris) tak ada kesudahan
sengaja
mungkin
terus dan terus didentangkan

bahkan sebatang sendokpun dapat menjadi bahan
duduk perkara
hingga mungkin menelan korban
yang tiada lain dan tak bukan
tersebab ia soalan lama
selisih pandangan

entah di rumah
entah di jalan
entah di kantor
entah di tempat-tempat perbelanjaan
entah di rumah peribadatan
segala gugat
segala hujat
segala umpat
segala entah
tak luput ada diperdengarkan

ya, syair-syair perdamaian
yang ada sempat hangat diperdengarkan
kini perlahan hilang
dan aku
tak tahu apa hendah dibuat
di sudut jauh
bertanya-tanya di hati hanya, 'dimana Cinta?'

Bengkulu, 22 November 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun