Indah ditangani sedikitnya empat pelatih, yakni Rudy Gunawan, Anggun Nugroho, Amun Sunaryo, dan Vita Marissa. Keberhasilan Indah merebut juara dunia di Kanada membuat PB Djarum menggaetnya. Maka tak heran pada PON XX/2021 Papua, putri Bone Sulawesi Selatan ini akan berada di bawah kibaran bendera kontingen Jawa Tengah.
Permainan net Indah selalu mendapat ujian, hingga dia dianggap sebagai "Huang Yaqiong"-nya Indonesia. Huang adalah pemain Tiongkok yang sangat piawai bermain net.
Cewek dengan tinggi 164 cm ini selama mengikuti pelatnas terpaksa menempuh "home schooling" (sekolah di rumah) untuk tingkat SMA dan sudah tamat. Dia tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena lebih memilih fokus pada bulutangkis.
Dari empat bersaudara, hanya kakak pertama Riskianto Wiguna yang tidak senang pada bulutangkis. Kakak kedua dan ketiga, juga senang bulutangkis meskipun tidak tuntas seperti dirinya. Pasangan Jamil-Amriati Rauf memiliki dua pasang anak, anak pertama dan kedua cowok, sementara yang ketiga dan keempat cewek.
Selama Ramadan, Indah yang senang membaca buku-buku motivasi ini tetap menjalani latihan sesuai yang diprogramkan pelatih. Â Enam hari dalam seminggu dia berlatih dan hanya iibur pada hari Ahad. Latihan dimulai pukul 07.00-11.00 atau 11.30. Pada sore hari dilanjutkan lagi pada pukul 15.00 s.d. 17.00.
"Saya terus berlatih. Selama Ramadan ini belum ada libur yang bisa saya gunakan untuk menjenguk orang tua," juara dunia junior dan juara  junior Asia  yang mengidolakan Lilyana Nasir (Butet) dan memiliki warna kesukaan biru tua ini mengakhiri perbincangan. (*)