Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

The Real One in My Life , "One in a Million Moment"

7 September 2025   17:14 Diperbarui: 7 September 2025   17:14 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Exitement happy girl rear view - sumber: freepik.com

Di tahun 2016 saat anak akan berangkat, teknologi seperti google dan produknya belum secanggih seperti sekarang ini, apalagi fitur-fitur pencarian belum semudah saat ini.  Kekhwatiran utama saya adalah bagaimana belajar tentang kota Melbourne secara singkat dan cepat. 4  hari setelah anak datang, harus kuliah dan berada di universitasnya.  

Kegalauan itu saya sampaikan kepada seorang teman yang sudah lama menjadi permanen residence di Melbourne.   Respon yang saya dapatkan dari curah hati saya , "Wah  sayang banget saya tak bisa bertemu karena saya ada urusan penting. Tapi saya sudah minta tolong seorang teman yang akan datang menemui dirimu". Lalu, dia memberikan nama dan telponnya.   

Saya terhenyak, apakah seorang asing yang belum pernah saya kenal mau membantu saya .  Apalagi waktunya begitu singkat untuk berkomunikasi dengannya.  Suara negatif menyelimuti diri saya.  Pasti dia akan menolak dengan berbagai alasan.  Apalagi kami juga bukan orang penting bagi dirinya.  Saya mulai pesimis untuk bisa mendapatkan bantuan.

Dua hari jelang keberangkatan saya berusaha untuk berkomunikasi dengan A (teman baru).  Memperkenalkan diri serta informasi tentang kedatangan saya serta keinginan saya untuk minta bantuan informasi penting seperti  transportasi, grocery, bank dan lifeskill singkat.

Tanpa disangka,  respon positif datang tepat pada hari keberangkatan saya dan anak.  A mengatakan satu hari setelah kedatangan saya , dia akan datang ke apartemen kami (bukan apartemen anak).   Tepat pada hari yang dijanjikan, A datang dengan wajah yang sangat ramah, penuh senyum.    Dia membawa begitu banyak brosur .

Setelah briefing singkat tentang transportasi  rute dan cara pembelian tiket tram, train , beberapa tempat penting seperti bank, beli SIM Card untuk berlangganan internet, kami mulai mengelilingi Melbourne.   Orientasinya agar anak mengenal transportasi yang harus digunakan sehari-hari.  Juga untuk mengenal dimana belanja,  supermarket terdekat dengan apartemen anak.   Bahkan, dia membantu kami untuk angkut barang-barang anak dari apartemen pertama kami datang ke apartemen anak yang disewa selama dia kuliah.  Singkat padat tapi sangat membantu apa yang kami butuhkan.

Ketika semua sudah berjalan lancar, saya mengundang A untuk makan bersama sebelum berpisah karena saya harus pulang Indonesia.  Momen yang tak pernah saya lupakan dalam hidup saya menemukan kebaikan seseorang dalam kondisi terjepit dan genting.   Kebaikan dan keramah tamahan masih berlangsung hingga kini.   Tuhan telah mengirimkan malaikatnya untuk saya yang sedang galau berat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun