Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bisnis Rumahan: Aku Jadi Pelaku Bisnis Sosial

27 Juni 2025   11:13 Diperbarui: 27 Juni 2025   11:13 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
female-holding-youtube-logo-with-his-friends-showing-thumbup-sign (Sumber: Freepik.com)

Kami berkumpul di gereja untuk mendapatkan briefing dari penulis anak yang jadi mentor kami. Apa saja yang penting untuk diperhatikan dalam penulisan, nilai yang sesuai dengan tema, cara penulisan sebuah buku anak. Lalu, semua dikerjakan dari rumah. Mulai dari mengumpulkan draft hingga pengeditan. Selesai pengeditan, kami diminta untuk merevisi naskah. Naskah yang telah direvisi dikumpulkan, buku pun diproses untuk dicetak.

Buku yang dicetak itu telah berhasil kami jual di bazar yang diadakan beberapa kali di gereja kami. Hasil penjualan dari buku setelah dikurangi dengan biaya cetak, menjadi dana bantuan gereja.

Pengki dari bekas kaleng

Hasil pembuatan pengkit  (Sumber: dokumen pribadi dan canva)
Hasil pembuatan pengkit  (Sumber: dokumen pribadi dan canva)

Inspirasi datang dari kaleng-kaleng bekas yang biasanya dibuang di tempat sampah. Ternyata kaleng bekas itu bisa dibuat sebuah pengki yang cukup kreatif.

Bahan-bahan yang dibutuhkan, bambu, kaleng bekas kue, paku, kawat dan palu.

Cara membuatnya:

Bekas kaleng itu yang berupa seng digunting dan dibagi menjadi dua bagian. Lalu dilipat ke dalam maupun ke bawah dengan menggunakan tang dan paku. Agar tongkat bambu dapat berdiri tegak, di bagian bawah dibuatkan lubang. Tongkat bambu dipotong lurus dan dibelah menjadi dua, lalu dimasukkan ke dalam lubang yang telah dibuat. Dijepit dan diikat dengan kawat, dan disilang supaya makin kuat. Untuk bambu yang masih kasar, sebaiknya dihaluskan dulu, juga setelah selesai diikat, bambu bisa dicat supaya makin cantik.

Promosi dan penjualannya hanya melalui mulut ke mulut. Dari mereka yang sangat membutuhkan pengki tradisional bukan dari plastik, maka dapat membeli dan menggunakannya.

Bagi saya bisnis ini bukan bisnis yang banyak cuan karena kecil modal tapi juga kecil pendapatannya. Yang terpenting adalah adanya usaha untuk mendaur ulang dari barang bekas.

Strategi bisnis rumahan

Dalam berbisnis, meskipun skalanya masih rumahan atau kecil, kita tak boleh beranggapan bahwa yang penting berbisnis dulu, nanti jika menemukan kendala ditengah jalan , baru diselesaikan.

Untuk setiap bisnis sekecil apapun perlu strategi yang diterapkan . Strategi itu dikenal dengan nama 4P yaitu product, price, Promotion, Place

Product

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun