Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nggak Perlu Khawatir, Pelepasan Nyamuk Wolbachia Aman bagi Manusia

23 November 2023   17:05 Diperbarui: 2 Desember 2023   15:38 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia. Sumber:  Shutterstock/Tacio Philip Sansomviski

Setiap kali perubahan musim dari musim panas ke musim dingin di Indonesia, ada hal yang mengingatkan saya tentang musim Demam Berdarah Dengue (DBD).

DBD  itu merebak hampir di seluruh pelosok kota-kota di Indonesia.  Bukan di tempat-tempat yang dianggap kumuh saja, tapi di tempat bersih juga ada nyamuk DBD.

Benaran nich?  Yach,  saya sendiri pernah tidak percaya bahwa anak saya yang saat itu masih sekolah di kelas III SMP, pulang sekolah dengan muka yang kecapean, pucat.  Tidak ada nafsu makan, bahkan muntah-muntah. Ketika saya tensi badannya, ternyata cukup panas hingga 39 C.   Lalu, saya berikan obat panas . Segera suhu badan panas turun , namun pada sore hari jelang malam selalu panas lagi, hal ini terjadi hingga 2 hari.

Tanpa berpikir panjang, saya larikan anak ke rumah sakit.  Setelah diperiksa, ternyata suspect Demam Berdarah". Hampir tidak percaya, dimana digigit nyamuknya karena rumah begitu rapat untuk ditutup dari nyamuk. Tetapi kegiatan di luar rumah , memang selalu ancam risiko digigit nyamuk.  Jika saya terlambat dalam 2 hari kemudian, nyawa anak akan hilang.

Betapa bahayanya penyakit Demam Berdarah yang disebabkan oleh gigitan  nyamuk betina  aedes Aegypti.  Nyamuk Aedes aegypti itu terinfeksi vius dengue dan menjadi penyebab utama dalam menularkan penyakitnya ke manusia. 

Sebagian besar kasus demam berdarah terjadi di daerah tropis dan sub tropis, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Tengah dan Selatan.

Latar Belakarng  Penelitian Nyamuk Wolbachia


Mengingat bahayanya gigitan nyamuk dengan virus Aedes Aegypti, telah diadakan penelitian oleh Wolrd  Mosquito Program yang berhasil dilakukan di tahun 2011 , pertama dengan tahapan penelitian fase kelaykan dan keamanan (2011-2012), fase pelepasan skala terbatas (2013-2015), fase pelepasan skala luas (201602020) dan fase implementasi (2011-2022).

Studi yang pertama kali diadakan dengan aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED)  diadakan di Yogyakarta, gunakan desain Cluster Randomized Controlled Trial (CRCT).

Hasilnya sangat mengagumkan, nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia mampu turunkan kasus dengue sebesar 77.1%  dan turunkan rawat inap  karena dengue sebesar 86 persen.

Bukan hanya di Indonesia saja, di negara lain, juga menerapkan teknologi WMP, teknologi  Wolbachia  untuk pengendalian dengue telah direkomendasikan oleh WHO Vector Control Advisory Group sejak 2021.

Mengenal lebih dekat dengan Nyamuk Wolbachia

Tempat hidup Wolbachia hanya di serangga termasuk nyamuk, bukan di tubuh manusia. Wolbachia itu tidak dapat bertahan hiudp di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa repelekasi diri tanpa bantuan serngga inangnya.   Inilah sifat alami bakteri Wolbachia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun