Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Perencanaan Keuangan Tahun 2023 Tanpa Utang, Mampukah?

1 Januari 2023   15:38 Diperbarui: 3 Januari 2023   20:50 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ilustrasi utang  (thikstockphotos)

Baru saja kita menginjak tahun baru 2023. Apakah masih dalam suasana dan nuansa tahun baru sehingga belum mampu untuk berpikir tentang perencanaan keuangan 2023?

Hayo! Semangat dan harapan tahun baru masih saja melekat dalam kalbu. Jadi ini saatnya kamu semua untuk memulai perencanaan keuangan tahun 2023 dengan teknik yang baru. Ngga sempat evaluasi tahun 2023? Tidak apa-apa. Yang penting tahun 2023 kamu harus punya perencanaan yang lebih baik dan akurat dibandingkan dengan tahun 2022.

Jika mengacu kepada perencanaan keuangan selalu ada dua komponen besar yang perlu dipertimbangkan, pendapatan dan utang.

Yuk, kita mulai dengan pendapatan dulu. Di tahun 2023, ada yang galau dengan keuangan yang mungkin hilang karena kondisi perusahaan sedang memburuk, beberapa temannya sudah kena PHK dan pemutusan hubungan kerja tentu ada di depan mata. Ada pula yang yang punya rencana besar untuk berbisnis dengan semangat besar.

Apa pun rencana dan kegiatan yang akan dilakukan di tahun 2023, tentukan dulu dari mana sumber pendapatan kamu. Jika sumber pendapatan hanya ada di satu kantong, misalnya gaji bulanan, lalu ada pendapatan tambahan dari jualan kecil-kecilan. 

Setelah mengetahui berapa pendapatan per bulan, kita tentukan pengeluaran. Menentukan budget pengeluaran sangat penting karena tidak boleh melanggar prinsip 50/30/20.

Prinsip 50 persen untuk biaya hidup artinya kebutuhan hidup utama yang harus dipenuhi. Kekurangan dalam perencanaan karena menganggap semua pendapatan langsung dipakai tanpa pengaturan dan pengolahan sehingga kadang-kadang lebih besar pasak dari tiang.

Prinsip 30 persen adalah saving atau menabung. Penting sekali menabung karena tidak semua orang bisa hidup nyaman karena keuangan yang stabil bisa saja jadi runtuh karena berkurangnya pemasukan atau juga tidak ada pemasukan sama sekali.

Prinsip 20 persen adalah untuk investasi artinya kamu harus melakukan investasi yang cukup dinamis bila kamu masih muda di usia 25-40, termasuk di dalamnya adalah asuransi jiwa, kesehatan atau asuransi pendidikan.  

Ayo kita belajar dari kesalahan di tahun 2022, mungkin lupa untuk melakukan prinsip ini, tiba-tiba kehilangan jejak kemana larinya pendapatan. Tiba-tiba sudah habis, belum gajian, lalu bingung mencari jalan ke luar dengan mencari utang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun