Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Memori Masa Lalu Bangkitkan Pelajaran Berharga

28 September 2021   17:24 Diperbarui: 29 September 2021   21:44 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu  mendengar ketokan palu di meja, tanda mulai mengetik, bergegas saya segera mengetik, wah  saya berpacu dalam ketikan.   Tidak boleh berhenti, jika merasa ada kesalahan, dibiarkan saja, terus maju tanpa boleh berhenti sama sekali.

Kecepatan pengetikan dan ketelitian tanpa salah itu jadi patokan  kelulusan mengetik.

Itulah sedikit memori dari belajar mengetik.    Saya tak pernah menyesal untuk belajar mengetik karena sekarang setiap kali mengetik artikel-artikel yang saya buat, saya sudah lancar dan tanpa perlu melihat huruf di keyboard.

Mengetik dengan 10 jari jauh lebih cepat ketimbang mengetik 2 jari saja.  Ini saya buktikan dengan anak saya yang belum pernah belajar mengetik resmi. Dia selalu menggunakan dua jari ketika membuat laporan atau apa pun di mesin komputernya.

Menghargai memori dan melihat apa yang terjadi dibalik layar

kompas.com
kompas.com

Senin , tanggal  27 September 2021, ada peresmian peletakkan patung tembaga dua pendiri Kompas Gramedia di depan halaman depan Bentara Budaya Jakarta.

Seperti yang kita kenal, dua pendiri  Kompas Gramedia, patung setengah badan  PK Ojong dan Jakob Oetama diletakkan bersisian .  Tepat pada tanggal 27 September itulah hari lahir Jakob Oetama yang meninggal pada tanggal 9 September 2020.

Patung Jakob Oetama dibuat oleh perupa realis Bernama Azmir Azhari  sekitar tiga bulan terakhir . Sementara patung PK Ojong sudah ada sejak tahun 1987 atau tujuh tahun sejak beliau meninggal dunia.

Dibenak saya tersembunyi pertanyaan mengapa  di depan Gedung ada dua patung pendirinya. Apakah  itu sekedar untuk pengingat saja bagi mereka yang belum sempat kenal?  Memori tidak dapat digantikan oleh apa pun.  Untuk membangun memori yang kita jalani, khususnya tokoh pendiri Kompas Gramedia, pasti diperlukan pengganti dari tokoh itu yaitu patung-patung.

Patung yang mencerminkan kepribadian dari pemiliknya , meskipun keduanya memakai kacamata berbingkai tebal, tetapi perbedaan kepribadian yaitu PK Ojong menatap ke atas sementara Jakob Oetama menatap ke bawah. PK Ojong  rambutnya klimis sementara Jakob Oetama terurai gondrong.

Dalam hal tanaman pun mereka juga berbeda, PK Ojong penggemar tanaman bougenville sementara Jakob Oetama penggemar anggrek bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun