Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Anggap Enteng Covid 19, Sudah Dua Kali Vaksin Tidak Menutup Kemungkinan Terinfeksi

23 Juni 2021   16:23 Diperbarui: 24 Juni 2021   14:31 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin siang, saya dikagetkan oleh berita di WhatsApp grup, anak Ibu Yuli (bukan nama sebenarnya} yang bernama Bambang (bukan nama sebenarnya) berusia 31 tahun meninggal dunia pada jam 11 siang. 

Dua hari sebelumnya kami memang diberitahukan bahwa Ibu Yuli dan anaknya, Bambang yang berusia 31 tahun itu terpapar covid. Mereka tak bisa mendapatkan tempat di rumah sakit karena dianggap gejala ringan, jadi mereka hanya isolasi mandiri.

Ternyata hanya selang sehari setelahnya, berita yang mengagetkan itu terjadi. Hampir tidak percaya kepada kenyataan dan berita yang dikabarkan sangat mendadak.

Lalu, pertanyaan mendasar pun timbul dari orang-orang yang kurang mengenal Ibu Yuli dan Bambang, "Loh, kok bisa yah, dia terpapar Covid 19, padahal keduanya sudah divaksin Sinovac dan Astra Zeneca bulan April dan Juni yang lalu".

Saya yang cukup dekat dengan Ibu Yuli, dua minggu sebelum kematian Bambang, Ibu Yuli berbincang kepada saya untuk sharing, apakah bahaya jika putranya yang punya komorbid asma itu divaksin Astra Zeneca.

Saya jelaskan kepada Ibu Yuli, bahwa saya bukan seorang dokter. Saya menghimbau Ibu Yuli jika ragu-ragu untuk divaksin karena anaknya punya komorbid asma sebaiknya konsultasi kepada dokter dulu. Dalam konsultasi pasti dokter akan bertanya berbagai macam dan memeriksa kondisi pasien. 

Nah, setelah pertanyaan itu saya sendiri tak menindaklanjuti apakah Ibu Yuli dan Bambang itu akhirnya divaksin atau tidak.

Ternyata Kembali kepada raut muka pelayat yang sangat penasaran untuk menanyakan kepada keluarganya apakah Ibu Yuli dan Bambang sudah menerima vaksin. Dijawab dengan sangat lugas bahwa keduanya sudah menerima vaksin.

Bambang meninggal dunia di usia yang sangat muda , 31 tahun, dengan tenang tanpa kegaduhan karena dia hanya tinggal bersama ibunya yang sudah merupakan seorang janda.

Hal yang jadi pemikiran para tamu di ruang zoom saat itu, adalah kenapa kedua orang ini bisa terpapar Covid, karena kami semua sebagai teman dekat dan kerabatnya mengenal mereka ini sangat taat kepada prokes.

Yang menyedihkan suasana haru di zoom bertambah pekat ketika jenazah itu ternyata belum ada menyentuh karena ibunya sendiri sakit Covid dan enggak kuat untuk menanganinya.  

Begitu ambulans jenazah tiba di sore hari jelang malam sekitar jam 18.00 sore, jenazah dimasukkan ke peti. Lalu hanya dengan tatapan sendu dari ibunya sendirian yang membawa jenazah itu ke luar dari ruang tidur menuju ambulan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Tak berapa lam kemudian, terdengar  suara sirene ambulan kedua datang. Ambulans ini datang untuk menjemput Ibu Yuli untuk dibawa ke rumah sakit karena dia jelas terpapar dari anaknya.

Kami tentu tidak menyangka bahwa tetangga di sekitar mereka itu, sudah ada 7 keluarga yang terpapar. Jadi dugaan kami kemungkinan terpapar dari tetangga.

Hanya pertanyaan yang terus mengganjal di benak kami sebagai orang yang melayat lewat zoom adalah bagaimana bisa orang yang sudah divaksin dengan prokes ketat tetap terpapar oleh Covid-19?

Berikut, pentingnya himbauan bagi yang sudah vaksin:

Jangan Anggap Vaksin sudah aman
Jangan pernah anggap enteng apabila kita sudah vaksin pasti aman dari Covid. Terbukit dari teman saya dan anaknya yang meninggal, sudah vaksin tapi tetap kena Covid. Jadi prokes tetap dikenakan walaupun sudah vaksin.

Jangan salah paham vaksin sebagai obat Covid

Tidak pernah dikemukakan oleh siapa pun baik secara medis maupun protokol kesehatn  bahwa vaksin itu sebagai obat dari Covid.  

Covid belum memiliki obat. Vaksin itu hanya melindungi kita dari terpaparnya Covid supaya kita semua punya herd immunity. Kita tidak jadi pembawa virus kepada orang lain, demikian juga orang lain.

Pemikiran bahwa Vaksin tak bermanfaat
Nah balik kepada pertanyaan mendasar, jadi sudah vaksin kok masih terkena covid? Percuma saja dong!.  

Ada fakto-faktor kemungkinan risiko .  Pertama, orang itu sebelum divaksin sudah kena covid. Kedua, setelah divaksin, pada hari kedua atau sebelum 14 hari, dia tidak prokes, sehingga belum ada kekebalan tubuh dia sudah terpapar orang lain. Ketiga, vaksin yang diberikan kepadanya itu tak sesuai dengan varian dari Covid yang telah bermutasi dengan sangat agresif dan cepat.

Ingat bahwa kita semua yang sudah vaksin bukan berarti bebas dari paparan Covid!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun