Varian baru corona 501Y.V2 Â ditemukan di Afrika Selatan pada tanggal 18 Desember 2020
Dikenal dengan nama mutasi N510Y karena memiliki  sifat viral load yang lebih tinggi sehingga meningkatkan penularan virus.  Tapi belum dibuktikan bahwa varian baru ini lebih berbahaya dari varian sebelumnya.
Bagaimana IDI berbicara soal temuan baru ini?
Bagaimana virus bisa mutasi?
Bentuk virus itu mikroorganisme terkecil tak terlihat dengan kasat mata karena saking kecilnya yaitu  16-30 nanometer.  Bahkan lebih kecil dari bakteri.  Mutasi virus terjadi karena karena kondisinya mengalami perubahan pada materi genetik virus.  Juga terjadi karena ada faktor lainnya seperti genetik ras, keturunan, pathogen, mikroorganisme penyebab penyakit lain dalam tubuh.
Si virus ini bermutasi untuk menyesuaikan diri dan beradaptasi untuk bertahan hidup di sekitar inangnya (reseptor) tubuh manusia.
Ketika bermutasi, virus akan merubah bentuk genetiknya. Â Berhubung kekebalan tubuh manusia saat ini menurun karena tidak adanya vaksin, dan tidak ada obatnya, maka virus pun makin mudah beradaptasi terus menerus.
Jika satu orang terpapar bisa menularkan 2 orang maka berlipat gandalah 2 orang itu menularkan jadi 4 dan selanjutnya. Paparan hanya bisa dihentikan apabila manusia bisa mengendalikan dirinya untuk tetap sehat dengan 5M bukan lagi 3M
5M bukan lagi 3M
Mutasi virus baru lebih cepat dari  varianSARS-CoV-2  demikian cepatnya . Walaupun tidak berbahaya dari yang pertama, tapi kita tetap harus melakukan protokol kesehatan yaitu 5M.
5M itu adalah menggunakan masker yang sesuai dengan ketentuan dari WHO (masker untuk masker bedah dan penggunaannya harus menutupi sampai hidung dengan rapat, mencuci tangan setiap waktu , menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya paling sedikit 1 -1,5 meter, menghindari kerumunan, dan yang terakhir adalah melakukan vaksinasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan
Sumber:
- Detikhealth.com , "Penjelasan WHO Soal 4 Varian Baru Corona yang Menyebar ke Seluruh Dunia"
- Kompas.com, "6 Negara Asia Laporkan Kasus Varian Baru Corona"
- Kompas.com, "Kenapa Virus Corona Terus Bermutasi? Begini Penjelasan Ahlinya"
- Kompas.com, "Studi: Varian Baru Virus Corona Lebih Menular , tetapi Tidak Sebabkan Kondisi Parah