Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama FEATURED

Bagaimana Mengelola THR dengan Bijak di Tengah Kondisi Sulit?

9 Mei 2020   18:42 Diperbarui: 27 April 2021   07:18 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi THR (Shutterstock dari www.kompas.com))

Suatu kebahagiaan bagi sebagian besar orang yang menerima THR tahun ini tepat waktu. Sebagian besar dari mereka yang masih bekerja aktif harus mengencangkan ikat pinggang karena THR mereka ditunda sesuai kesepatakan bersama, bahkan ada pula yang tidak menerima THR karena cashflow perusahaannya terganggung, dan ada juga yang harus gigit jari karena memang terlanjur dirumahkan atau kena PHK.

Bersyukurlah untuk mereka yang masih menerima THR tepat waktu, karena tahun ini adalah tahun yang paling sulit bagi sebagian besar dari mereka yang tidak terima THR. Mungkin ada juga yang harus menerima THR dengan potongan karena sekali lagi cashflow perusahaan saat ini sedang sulit.

Ketika kita menerima THR, jumlahnya tentu bervariasi, artinya jika kita baru saja bekerja di perusahaan kurang dari setahun, biasanya jumlahnya pro rata, misalnya kita baru bekerja 4 bulan, maka THR yang diterima adalah 4/12 kali gaji sebulan dikurangi dengan pajak.

Bagi mereka yang telah bekerja lebih dari setahun, akan menerima satu kali gaji penuh dikurangi pajak. Beberapa tahun yang lalu, saya juga mendengar bahwa ada perusahaan yang membedakan THR dari segi profit atau non-profit di bagian tempat kita bekerja. 

Misalnya kita di bagian layanan nasabah, di bagian teller atau di bagian operasional, maka THR masuk ke bagian non profit, sedangkan di bagian marketing maka disebut profit. Nah, di tempat yang profit itu selain mendapatkan THR, mereka juga akan mendapatkan bonus.

Mengalokasikan dana THR itu perlu bijak karena jika tak melakukan alokasi yang benar, kemungkinan THR kita bisa habis tanpa diketahui penyebab habisnya. Nah, berikut ini ada beberapa cara dalam mengalokasi THR agar uang yang keluar dapat digunakan dengan bijak: 

Pertama, tentunya bagi yang beragama muslim, uang THR biasanya akan dialokasikan juga untuk Zakat. Zakat merupakan kewajiban yang tak bisa ditawar. 

Apabila ada yang ingin ditambahkan, bisa memberikan bantuan sosial terhadap lingkungan. Zakat merupakan kewajiban, sedangkan bantuan sosial sifatnya sukarela. Tetapi jangan lupa untuk membayar zakat yang tertunda tahun lalu.

Kedua, dana darurat. Dana darurat seperti yang pernah saya tulis di sini merupakan hal yang sangat penting karena dalam kondisi Covid-19 ini, kita sering dihadapi dengan ketidakpastian ekonomi.

Kita perlu memiliki dana darurat tunai. Keluarga yang dapat bertahan dalam keadaan sulit adalah keluarga yang punya ketahanan sektor keuangan yang sehat. Sehat karena ada dana tunai yang disiapkan untuk ditarik apabila diperlukan. 

Menunggu bantuan sosial tentu tidak semua orang akan mendapatkan, sedangkan kita yang dulunya bekerja pun bisa kena PHK. Apabila sudah mengalokasikan, segera dimasukkan ke rekening terpisah dengan rekening yang biasanya untuk operasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun