Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kehilangan Sahabat, Momen Tersulit Saat Ramadan

5 Mei 2020   12:31 Diperbarui: 5 Mei 2020   12:40 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama seminggu setelah meninggalnya almarhumah, saya dikagetkan kembali oleh WA yang masuk . Berita tolong doakan suami almarhumah yang masuk ke rumah sakit lagi.

Kali ini saya merasakan getaran kesedihan yang luar biasa, saya membayangkan jika suaminya itu benar tidak kuat jiwanya karena kehilangan istrinya.   Tetapi kenapa fisiknya terus menerus  menurun drastis. Bayangan buruk menerpa saya.  Jika terjadi apa-apa dengan suaminya, bagaimana dua anak yang masih kecil itu akan kehilangan ayah dan ibunya.

Saya pun secepatnya bertindak menelpon keponakan almarhum yang tinggal bersama dua anaknya. Menanyakan bagaimana kondisi Bapak B, suami almarhumah sahabat saya.

Dia menceriterakan sangat detail.   Bapak B  masih tertekan terus menerus kehilangan istri dan akibatnya  kesehatannya terganggu.  Setelah dia selesai isolasi mandiri , dia merasakan adanya gangguan jantung dan pencernaan.  

Pada suatu malam jam 01.00 bapak B ini tidak tahan menahan sakit perut dan jantungnya.  Dia minta dipanggilakan ambulan ke rumah sakit.

Ketika di rumah sakit, tentunya hanya diperiksa oleh dokter UGD yang menyatakan bahwa segera akan memeriksa jantung dan perutnya.  

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa detak dan irama jantungnya normal dan ada sesuatu yang ada diginjalnya.   Untuk jantung dia harus memeriksakan diri ke dokter jantung yang praktek besoknya.  Sementara itu ketika dia dinyatakn tidak apa-apa jantungnya dan ginjalnya, dia diperbolehkan pulang.

Ternyata hanya beberapa hari pulang, nyeri di perut itu timbul kembali.  Kembali dia dilarikan ke rumah sakit.  Ternyata setelah diperiksa dengan teliti, ada batu ginjal yang harus dioperasi.

Operasi pun dilaksanakan.   Saya sendiri bantu monitor kondisi kesehatan Bapak B. 

Mendoakan setiap hari agar kesehatan dan kepulihan bapak B karena kedua anaknya menanti dirinya dalam kerinduan.   Juga saya merasakan syukur hasil swab kedua anaknya dinyatakan negatif.

Itulah sekelumit cerita sedih yang saya bisa sharingkan di masa Ramadan ini.  Kehilangan orang yang dicintai.  Melihat dengan sedih kepergiannya yang tak pernah diantar oleh siapa pun bahkan oleh suami yang tengah di rawat di rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun