Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Meningkatnya Ancaman PHK, Milenial Bersiasat

20 Februari 2020   14:47 Diperbarui: 21 Februari 2020   05:29 5638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mendapat pesangon karena PHK. (sumber: KOMPAS/TOTO SIHONO)

Ekonomi global maupun Indonesia di awal tahun 2020, tidak seperti yang diharapkan. Target atau proyeksi pertumbuhan 2020 mencapai 5,1% dibandingkan tahun 2019 kwartal IV yang hanya mencapai 5% ternyata meleset dari yang diharapkan.

Ternyata di awal tahun 2020 ada peristiwa global yang menggoncangkan ekonomi seluruh negara terutama di Asean ,termasuk Indonesia yaitu adanya Virus Corona .

Wuhan sebagai kota lahirnya pemaparan Virus Corona, membuat kota itu tertutup dan terisolasi bahkan China harus menutup beberapa manufaktur dan industry karena semua karyawan harus libur dan hampir semua kegiatan terhenti.  

Tak adanya kegiatan ekonomi, China telah mengalami anjolk atau penurunan pertumbuhan 3,5% . Pertumbuhan China menurun 1% juga berimbas penurunan ekonomi Indonesia sebesar 0,6%.

Indonesia yang import dan perdagangnya tergantung hampir 60% dari China, kena imbasnya, semua bahan baku dari China tidak bisa dikirimkan. Bahan baku yang diperlukan dalam produksi industri sangat terpukul karena sisa bahan baku hanya tinggal sedikit, terancam untuk bisa tetap produksi.

Litbang Kompas
Litbang Kompas

Bukan hanya secara global, imbas dari restrukturasasi di beberapa perusahaan BUMN seperti Indosat, PT.Krakatau Steel yang sudah merencanakan untuk PHK besar-besaran demi keberlangsungkan perusahaan.  

Demikian juga perusahaan start up yang dianggap sebagai musim gugur seperti Oyo hingga Netflix, ratusan karyawan pun terancam untuk PHK.

Lalu, jika fenomena PHK di Indonesia itu sedemikian besarnya, apakah para milenial cukup hanya berdiam diri , pasrah dengan keadaan saja. Padahal para milenial ini masih belia usianya, semangat kerja yang produktif masih sangat besar.

Menambah Ilmu Pengetahuan

Angkat tangan bagi para milenial yang telah punya straegi. SL (nama samaran) berusia 27 tahun, sudah bekerja hampir 2 tahun sebagai analyst media sosial di suatu perusahaan IT.    

SL mengganggap dia harus belajar ilmu terutama tentang software karena saat ini lapangan pekerjaannya lebih menjanjikan. Juga dia merasa perlu menambah ilmu ini karena sudah memiliki cita-cita untuk membuat start-up pendidikan khusus bersama temannya.

Belajar lagi jadi pilihan lagi untuk meloncat ke bidang yang dia dambakan, apabila sudah tiba waktunya PHK itu . Persiapan pun sudah dilakukannya dengan menjadi mahasiswa secara online di sebuat situs luar negeri yang terkemuka.

Dana Darurat

Dana darurat itu adalah dana cadangan apabila tiba-tiba PHK diberlakukan. Setelah PHK, tentunya kita mencoba mencari pekerjaan lain. Tetapi mencari pekerjaan baru tak semudah membalikkan telapak tangan.  

Begitu banyaknya kompetitor padahal lowongan hanya satu jabatan. Perebutan sangat sengit. Mungkin waktu mengganggur kita bisa sampai 6 bulan.

Sumber gambar: kompas.com
Sumber gambar: kompas.com
Selama menganggur itu tentunya kita yang sudah tak punya gaji, terpaksa harus mengambil dana darurat. Dana darurat itu harus disediakan waktu kita bekerja. Berapa besarnya? Sebaiknya 6 bulan dari gaji kita.  

Jadi hitunglah jika gaji 7 juta, maka kita harus punya gaji 42 juta. Artinya jika mengganggur 6 bulan, kita masih bisa mengambil dana darurat itu tanpa harus mengutang dan mencari pinjaman yang bisa menjerat hidup kita.

Menjaring Network:

Bekerja di perusahaan atau kantor memang jadi dambaan. Tapi jika tidak ada lagi kesempatan untuk bekerja di perusahaan formal, maka terpaksa harus punya jiwa mandiri atau bekerja sendiri.

Bekerja sendiri itu sangat berbeda dengan jadi pegawai. Jadi pegawai, kita tinggal mengikuti peraturan dan mengerjakan job desk kita dan akhir bulan, kita dapat gaji.

Bekerja sendiri harus punya semangat 180 derajat dan kemampuan untuk bangkit apabila usaha gagal. Tidak mudah menyerah, kreativitas tinggi dan ide yang cemerlang, untuk bisnis pemula, mulailah dengan bisnis tidak berisiko tinggi karena usaha awal itu harus memperhitungkan kerugian-kerugian, kompetitor dan faktor X yang kadang-kadang tidak terpikirkan.

Begitu usaha sudah dimulai, bagaimana menjualnya, tidak berpengalaman dalam bidang pemasaran karena sudah terbiasa jadi pegawai. Caranya adalah dengan menjaring network saat masih aktif bekerja. 

Kesempatan yang baik ketika mendapatkan orang-orang yang kita kenal itu untuk memasarkan, tidak boleh memaksa untuk minta membeli tapi bisa jadi orang itu memberikan referral kepada calon pembeli yang tepat.

Pesangon

PHK memang jadi momok bagi pekerja. Ketika PHK tiba, umumnya perusahaan akan memberikan pesangon bagi mereka yang telah bekerja 2 tahun ke atas. 

Misalnya pekerja telah bekerja selama 4 tahun, formula dari Depnaker adalah l.5 kali dari 4 tahun kali gaji terakhir. Jadi pekerja dengan masa kerja 4 tahun, akan mendapatkan 6 kali gaji terakhir.

6 kali gaji terakhir ini harusnya digunakan untuk membayar biaya-biaya hidup selama 6 bulan. Dipercepat untuk mendapatkan dan membuat pekerjaan mandiri.  

Walaupun hasil pekerjaan sendiri itu tidak sebesar dengan gaji , tidak masalah karena kekurangan biaya itu masih dapat diambil dari pesangon. Sebaiknya sebelum pesangon habis, pekerja sudah mendapatkan pekerjaan lain karena jika tidak , akan merepotkan untuk mencari dana talangan.

Kurangi Pengeluaran:

Begitu mendapat surat cinta "PHK", maka aturlah keuangan dengan cermat. Bagi yang telah berkeluarga, harus super hati-hati karena pengeluaran dasar tetap harus dilakukan sementara pengeluaran konsumtif harus dihilangkan, kecuali pengeluaran konsumtif wajib , bayar cicilan rumah atau bayar cicilan motor, ini harus dibayar dulu.

Tidak berhutang apabila dana kurang. Usahakan untuk mencari pekerjaan freelancer agar dapat menutupi kekurangannya.

Selamat bergerilya untuk menetapkan langkah strategi hadapi ancaman PHK yang ada di depan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun