Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mandiri Jogja Marathon 2019, Bukan Sekadar Wisata Sport, Lebih Banyak Mengenal Kekayaan Budaya Sejarah

1 Mei 2019   18:38 Diperbarui: 1 Mei 2019   19:05 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berukuran lebih kecil. Sangat disayangkan kondisi candi telah rusak pada tahun 1909 ketika ditemukan oleh arkeolog Belanda.  Ada 16 candi kecil-kecil dan dicoba penggalian dan restorasi pada bulan Mei 2009. Pemugaran ini masih berlangsung.

Mengangkat kembali Kemegahan Candi Plaosan dengan diadakannya Festival Candi Kembar. Kegiatan ini diadakan tahun 2016 dengan adanya seni budaya danproduk unggulan sekitar Candi Plaosan. Bertujuan untuk mempromosikan desa wisata candi plaosan dengan adanya karawitan, gojeg lesung, jathilan srandul, wayang kulit.

Monumen Plataran:

Sporturism.id
Sporturism.id
Merupakan sejarah pertempuran pasukan Belanda dan Indonesia. Berawal dengan gugurnya Letnam Abdul Jalid yang  tertembak mati oleh Belanda.  Belanda berhasil menemukan buku harian dan mencari markas-markas tentara Indonesia. Semua markas dijatuhi bom dan beberapa taruna MA dan perwira meninggal dunia. 

Simbolisasi patung Letnam Husein untuk mengenang jasanya.  Dibangun pada tahun 1976 dan diresmikan pada tanggal 14 Feburari 1977 oleh Jenderal Surono. Terletak di Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

Keindahan Alam:

Media Indonesia
Media Indonesia
OLX
OLX
Mandiri  Jogta Marathon 2019  dimulai dini hari jam 4  pagi (untuk  yang full Marathon) dari titik start utama Roro Jonggrang. Para pelari disambut oleh warga desa  yang berdiri sepanjang jalan dengan mengenakan pakaian daerah Jawa Tengah, kebaya untuk perempuan dan beskap untuk pria.  Mereka dengan gegap gempita berteriak "ayo..ayo"  menyemangati para pelari. Melewati rumah-rumah penduduk, terdengar suara alunan gamelan pemberi semangat.

Di kilometer 13 hingga 15, jalan mulai menanjak terjal, terlihatlah pemandangan  hamparan hijau dari sawah-sawah dan latar belakang Gunung Merapi. Udara pagi yang sejuk terasa semilir. Melewati hampir 13 desa  sekitar  Sleman.    Warga berdiri sepanjang jalan yang dilalui oleh   peserta marathon dengan teriakan "ayo..ayo".

Rasa cape, panas oleh keringat luntur saat melihat keindahan alam di kiri kanan jalan yang penuh dengan hamparan hijau , sawah, gunung dan Candi.

Di kilometer 26, terlihatlah pemandangan museum Taruna Perjuangan, Museum Pelataran

Di Kilometer 37-39, terlihatlah kemegahan Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun