Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Darurat Sampah Plastik

30 Januari 2019   15:09 Diperbarui: 1 Februari 2019   19:08 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
greeneration foundation.com

Bosan dengan masalah sampah di Indonesia yang tidak pernah ada solusinya. Tetapi tidak bosan ketika sampah itu ternyata sudah membuat kejutan akan dampaknya kepada manusia.

Sudah beberapa kali kita tersentak dengan berita matinya paus yang terseret dari lautan. Saat dibuka perutnya, terlihatlah hampir 5 kg sampah plastik.  

Hewan, binatang, semua terdampak dengan sampah plastik. Lalu, apakah manusia sendiri tidak terdampak dengan sampah plastik?  Pasti  manusia bisa meninggal karena tidak dengan sengaja apa yang kita konsumsi itu akan tercemar dengan plastik. Lihatlah timbunan sampah di sungai, laut yang didominasi dengan plastik. Pemulung tidak akan mengambil sampah plastik karena tidak ada manfaatnya bagi mereka. Dibiarkan sampah plastik di pinggiran laut makin bertumpuk dan mencemarinya selama bertahun-tahun dan tidak ditangani dengan baik. 

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat total buangan sampah di laut mencampai 1,2 juta ton, termasuk 90,000 ton sampah plastik.

Siapa Mahluk Plastik?

grafis.tempo.com
grafis.tempo.com
Seperti yang dikatakan atas bahwa plastik jadi ancaman kepunahan fauna laut, mulai dari plankton hingga paus. Ternyata mikroplastik sekarang ditemukan dalam tubuh manusia. Meskipun dampaknya belum diketahui, tetapi dari kotoran manusia diketahui bahwa manusia sudah makan sendiri sampahnya.

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Austraia terhadap responden Austria, Inggris, Italia, Jepang, Rusia, Belanda, Finlandia, dan Polandia telah menemukan mikroplastik berukuran kurang dari 5 milimeter dalam fesesnya. Hasil sutdi yang telah dipaparkan dalam pertemuan Perkumpulan Gastroenterologi Eropa (UEG) di Vienna, Austria, di pertengahan Oktoter merupakan bukti bahwa plastik ditemukan dalam tubuh manusia.  

Studi itu sudah membuktikan bahwa plastik itu sudah ada dalam usus manusia, kata Philip Schwabl, pimpinan studi.Jenis mikroplastik yang berukuran 0,05-0,5 milimeter adalah polipropilena (PP) dan polietilena tereftalat(PET). Kedua plastik itu banyak digunakan untuk  kemasan, wadah makanan, botol minuman, tekstil, campuran serat sitentis hingga komponen otomotif.

Walaupun belum ada bukti yang sahih bahwa mikroplastik akan mempengruhi kesehatan manusia,  namun, hasil penelitian oleh Amy V Kontrick dalam Journal of Medical Toxicology Juni 2018, menyatakan bahwa mikroplastik bisa melukai insang dan usus hingga mengganggu pola makan dan memicu kematina.  

Senyawa kimia plastik bisa mengganggu sistem endokrin dan mempengaruhi endokrin yang mempengaruhi pertumbuhan. Plastik yang dapat menyerap baketer dan bahan beracun seperti pestisida dan racun berat. Hal ini membuat pengaruh sistem pencernaan, mengubah keragamam mikrobioma tubh, memnggantu metabolisme energi dan lemak.

Apakah kita harus menunggu sampai mikroplastik membunuh manusia ?    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun